Korupsi di indonesia sudah menjadi budaya dan kebanggan bagi yang melakukannya dari masa Orde lama sampai sekarang kecambah-kecambah itu semakin banyak, mungkin setiap hari berita yang ada di television hanya mengabarkan 60 persen tentang korupsi baik golongan elit yang ada di DPR, Kepala Dearah, yang nilainya bisa mensejahterakan masyarakat miskin bukan lagi jutan tapi triliunan uang yang katanya untuk rakyat dicuri.
kalau kalangan elit mungkin kita sudah lumrah mendengarnya bahkan sudah bosan dengan kelakuan pejabat-pejabat indonesia, nah sekarang jamur itu malah muncul pada pedesaan. ini sungguh memprihatinkan uang katanya untuk pembangunan desa agar rakyat nyaman untuk memperbaiki ekonomi mereka malah di mark up dari segi dana, material yang tidak sesuai dengan seharunya.
banyak sekali kepala desa di tangkap oleh KPK karena mark up anggaran contoh yang terjadi di desa-desa banyak temuan dari BPK atas ketidak sesuaian pekerjaan misalnya pembuatan Drainase yang seharusnya panjang 100 meter menjadi 50 meter, besi 16 di ganti dengan besi 12 sehingga bangunan yang di bangun tidak kokoh, dan ada juga pembuatan jalan rigit beton pinggirnya di semen tebal kemudian tengahnya di timbun kerikil sehingga sedikit memakan semen dan batu saat pengecoran. ini adalah contoh kecil jamur itu tumbuh.
dengan dana desa yang begitu besar dari pemerintah pusat di era jokowi ini membuat orang-orang berebut ingin menjadi kepala desa yang dulu seakan enggan untuk mengurus  masyarakat sekarang malah menjadi jargon setiap kepala desa untuk mengambil simpati masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H