Mohon tunggu...
Jep
Jep Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Main

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PDI-P Sebut Jokowi Mestinya Berdiskusi dengan Megawati Jika Ingin Capres Lain

13 November 2023   07:52 Diperbarui: 13 November 2023   08:03 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mencalonkan presiden dan wakil presiden lagi, dia harus berbicara secara moral dengan Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terlebih dahulu, menurut Ahmad Basarah, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan.

Diketahui beberapa pihak meyakini Jokowi dan PDI Perjuangan memiliki perbedaan pendapat terkait Pilpres (Pilpres) 2024. Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, dengan demikian menjadi wakil presiden Prabowo Subianto. Sejatinya Prabowo Subianto dan Mahfud MD sudah diusung PDI Perjuangan dalam pilpres 2024. sejak menjadi kader ketua dan bangga menjadi anggota PDI Perjuangan Jokowi, Basarah menyatakan bahwa pemilihan calon wakil presiden berada di bawah lingkup Ketua Megawati Soekarnoputri, karena mengetahui undang-undang partai. Kebijakan tersebut mengacu pada resolusi Kongres PDI Perjuangan yang juga didukung Jokowi. "Itu aturan partai," kata Basarah.

Selain itu, menurut Basarah, Gibran dan saudara iparnya Bobby Nasution harus mempertimbangkan dan mengajukan pengunduran diri yang tepat dari PDI Perjuangan. Mengingat Gibran naik pangkat menjadi wakil presiden Prabowo, maka diketahui dengan baik bahwa posisi kadernya bermasalah. Sementara itu, Prabowo-Gibran didukung oleh Bobby Nasution, walikota Medan dan anggota PDI Perjuangan. "Mereka harus menyampaikan hal itu dan dengan ramah menyampaikan secara langsung kemunduran diri mereka sebagai kader PDI perjuangan, dengan mengembalikan kartu anggota mereka," kata Basarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun