Sendangsono berasal dari kata Sendang yang berarti air, dan Sono berarti pohon Sono, sehingga nama tersebut menunjukkan bahwa sendang ini terletak dibawah pohon Sono. Terletak di kaki bukit menorah 45 kilometer sebelah barat kota Yogyakarta.
Sebelum tahun 1904, sendang ini lebih dikenal dengan nama Sendang Semagung yang berfungsi sebagai tempat persinggahan para Bhiksu yang ingin menuju ke daerah Boro, sebelah selatan Sendangsono. Namun sejak 20 Mei 1904 tempat ini kedatangan Pastur Van Lith dan melakukan pembabtisan terhadap 173 warga Kalibawang dengan menggunakan air sendang dan mulai saat itulah sendangsono berubah fungsi sebagai tempat ziarah umat Katholik.
Jalan Salib pendek bisa menjadi pilihan ibadah untuk mengenang kesengsaraan Kristus memanggul kayu salib. Disetiap pemberhentian jalan salib, bisa menyalakan lilin sekaligus berdoa dan mengingat peristiwa penting perjalanan Kristus ke bukit Golgota. Saat Kristus jatuh dua kali dalam memanggul kayu salib dan di usap wajah dengan sapu tangan nya hingga saat akhir menjelang kematian Yesus Kristus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H