Mohon tunggu...
Akhri Jetendra Djachrir
Akhri Jetendra Djachrir Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Comic 8 untuk Indonesia

1 Februari 2014   01:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru saja saya beranjak dari deretan kursi merah yang berkode; J 13, j 12 dan J 11 yang tertata rapi dalam sebuah ruangan bersama dua orang rekanku,yang mengarah kesebuah layar besar layaknya sang monster yang baru saja menggenggam tatapanku lalu membawanya ke dalam euphoria imajinasiku. luasnya berukuran 11 X 12 M , pada pukul 22.40 WITA di akhir Januari malam itu. Tawa demi tawa terus menjadi backsound langkahku hingga melalui pintu Exit.
Sebuah sajianFILM yang berdurasi 105 menit, bergenre komedi yang berjudul COMIC 8 yang di sutradarai oleh Anggi Umbara dan berhasil dirampungkan oleh seluruh crew tim produksifilm COMIC 8 yang menurutku “ ini melebihi standar nasional per-film-an Indonesia” karena saking kreatifnya dengan polesan-polesan kecerdasan yang tentunya mencerminkan siapa sosok sang sutradara, walaupun aku yakin ada beberapa sosok lain yang turut membantu dalam memoles ide dalam cerita film ini.
Film COMIC 8 yang diperankan oleh comic-comic handal nasional ini bercerita banyak hal yang salah satunya bercerita tentang Perampokan subuah bang yang bernama BANK INI.

Yang “menggelitik” isi otak saya bukanlah tentang perampokan BANK INI, tapi saya lebih fokus pada kutipan pesan dengan melalui beberapa tanda berdasarkan analisaku kecilku dari cerita film COMIC 8 ini. antara lain:

1. Harta, Tahta, Dan Wanita

Ketika Ernest danKemal yang merupakan kawan dari tim komplotan perampok ini hampir saling membunuh hanya karena seorang teller yang berparas cantik. Untunglah si Ari (kawan rampok lainnya) datang mengingatkan keduanya. “ orang hancur karena ada 3 unsur yakni; Harta, Tahta dan Wanita”.


2. Akronim DPR
Akronim ini memecah tawaku, ketika Eyang Indro mengususulkan kepada perampok-perampok ini membentuk DPR (Dewan Perwakilan Rampok) untuk bekerja sama dalam mempertahankan, menjaga rekan-rekan mereka dari sergapan polisi yang tidak lain untuk menyelamatkan dan memperkuat tim dalam mencapai tujuannya. Waw.. seakan membuka mata kita tentang sebagian besar kinerja-kinerja DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) kita negara ini (Indonesia) yang berkerja dalam satu tim untuk merampok kekayaan negara kita, walaurakyat melarat yang penting bagi mereka bisa memiliki banyak pundi kekayaan untuk membeli mobil-mobil impor dan memperbanyak istri. Contoh kasus seperti: Kasus Hambalang, Impor daging sapi dll, yang sepertinya anda lebih tau tentang kasus ini.

3. Sistem dan Kebijakan yang di terapkan oleh Sang Kepala Rumah Sakit Jiwa

Sistem dan Kebijakan yang disalah terapkan oleh sang Kepala Rumah Sakit Jiwa (di perankan oleh bung Panji ) yang membuka imajinasi saya dan mengarahkanku kepada Pemimpin Negara kita. Layaknya seorang pemain puppet yang menjadikan Sistem dan Kebijakannya sebagai benang untuk mengarahkan apa dan kemana langkah boneka-boneka mainannya itu, tidak lain untuk memenuhi hasrat duniawinya yang sekalipun nantinya boneka-boneka ini akan menjadi tumbalnya. Contoh kasus: Century, Korupsi Wisma Atlet Hambalang dll, yang sepertinya anda pun masih lebih tau tentang kasus ini.

4. Permintaan sang Rampok

Tidak seperti permintaan rampok-rampok sebelumnya di beberapa adegan di beberapa FILM dan walaupun secara sadar kita tahu bahwa dalam keadaan nyata pun jika situasi terpuruk seorang rampok tidak akan bernegosiasi lalu meminta hal-hal ini, antara lain:

#Rampok 1 (Ari): meminta Bahawa Ibu kota Negara di pindahkan saja ke tanah Papua karena di sana lebih sejuk, damai di banding di Jakarta

#Rampok 2, (Bintang): Agar kiranya pememerintah memperhatikan lingkungan agar tidak banjir lagi, soalnya Ibunya akan ribet menjemur kasur yang basah jika banjir datang.

#Rampok 3 : agar pembangunan Mono Rail segera di selesaikan dan macet terselesaikan..Dan beberapa permintaan lainnya.
Sekiranya Pemimpin-pemimpin Negara, Wakil-wakil Rakyat kita membuka telinga dan mata, bahwa anda sedang “tidak becus” dalam melakukan kinerja-kinerja pokok anda.

5. Turunkan Dulu BBM lalu kami Turunkan senjata Kami

Ketika komplotan rampok akan melarikan diri melalui pintu belakang BANK INI, lalu tiba-tiba sekomplotan petugas menyergap dan mengancam kepada komplotan rampok

“Turunkan Senjatamu” kata salah seorang petugas. Lalu salah seorang dari rampok pun balas bicara, berkata “Turunkan Dulu BBM”.

Ini sepertinya “sentilan” untuk Pemimipin Negara ini, yang bukan hanya soal harga BBM, tapi juga soal harga GAS dan beberapa harga kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat di Negeri ini. Apakah mungkin Pemimpin kita lupa tentang anekdok “ketika cacing kelaparan, dia pun akan berubah menjadi beringas untuk bertahan hidup”. Ketika hak kita dirampas sekalipun anda pemimpin, kami akan melawan.

6. Menciptakan skenario konflik baru untuk meredam konflik yang di anggap akan mematikan sang Pemain puppet. (pengalihan Issue)

Suatu strategi yang sudah lasim digunakan untuk menjadi amunisi ketika harapan untuk mencapai tujuan mulai samar.
mengangkat beberapa kasus-kasus yang sebernarnya itu tidak masuk akal adanya. (misal keberadaan terrorist kemal dan Bomnya), ketika DPR (Dewan Perwakilan Rampok) sibuk mendiskusikan tentang siapa yang akan menjadi Ketua Dewan Rampok.
akan sama yah kasusnya tentang pemilihan ketua umum salah satu partai besar di Negara kita yang melahirkan banyak kasus-kasus misterius menerutku yang hampir saja mereka sukses.

7. Mentor Konflik

Eyang Indro yang merupakan salah satu korban dalam penyandraan pada perampokan BANK INI berhasil lolos dengan mengelabui para rampok dengan popularitasnya, dan ternyata Ia otak dari keseluruhan konflik dalam cerita COMIC 8. Cerita ini membawa khayalku kedalam gambaran mini Negara ini, Apakah film ini akan menjadi jawaban dari konflik –konflik yang terjadi di Negara kita ini? ataukahAkan menjadi “clue” tentang sosok dalang di balik sebagian besar konflik yang terjadi di Negara kita ini? yang tidak lain untuk kepentingannya sang Mentor Konflik.

Tapi kepentingan Eyang Indro lain dalam COMIC 8. Hehhehe

Kutipan kalimat terakhir ini maksud saya.
“cari satu orang itu “ kata bung INDRO di akhir FILM COMIC 8, kepada rampok-rampok itu.
siapakah orang itu?
dan sepertinya itu akan menjadi tugas kita juga.
Mungkinkah mencari sang mentor? Ataukah Mencari sang Pemimpin Baru?

to be continued.

Gagasan mini yang kutulis sebagai apresiasiku kepada Film Comic 8.

#Standing Applause

“Ayo.. Bekerjasama untuk melakukan tujuan yang baik dan Bekerjasama dalam memerangi hal yang buruk” #tend

Makassar, 31 Januari 2014.

@twitend

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun