Mohon tunggu...
BONIFACIA GUNAWAN
BONIFACIA GUNAWAN Mohon Tunggu... Guru - More Than a conqueror

1985-2000 : Inbound Tour Supervisor WITA Tour, Jakarta, Indonesia 2000-Now : Vice President NC Tour Travel Services, Jakarta, Indonesia 2000-Now : Teacher at St Theresia Tourism High School (Tourism Industry/Tour Planning)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cantik, Tidak Selalu Bahagia

26 Juni 2020   14:41 Diperbarui: 26 Juni 2020   14:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cantik tentunya merupakan idaman semua wanita dimuka bumi ini, makanya tidak heran kalau demi mencapai kecantikan yang diidamkan banyak wanita yang tidak ragu ragu merogoh kocek mereka untuk mewujudkan keinginannya dengan operasi plastik yang katanya bisa mencapai kesempurnaan yang didambakan.

Padahal, menurut saya setiap orang pada dasarnya cantik dan diciptakan Tuhan dengan keunikan tersendiri dan sebenarnya cantik itu berbeda beda pada setiap pandangan mata. 

Pasti pernah kita bingung melihat seorang suami yang dengan bangga menggandeng istrinya yang gemuk karena memang dimatanya yang gemuk itu yang cantik, bukan yang langsing seperti boneka Barbie. 

Selidik punya selidik ternyata mantan2 nya semua juga yang berukuran extra large, karena memang wanita cantik dimata si Bapak ya yang extra large. Jadi yang berukuran extra large, yakinlah bahwa anda juga cantik, daripada bersusah payah diet tanpa hasil dan percayalah masih banyak pria yang melihat anda cantik.

Saya jadi teringat teman saya semasa sekolah dulu yang memang sangat cantik. Semua siswa disekolah berebut untuk mendapat perhatiannya. Dari Arya si Jago basket, Doni Juara umum di sekolah, Edwin anak konglomerat pemilik pabrik rokok, semua berebut ingin menjadi pacarnya. Tentu saja ini membuat siswi siswi lain iri dan gigit jari. Rani bisa memilih sementara yang lainnya dilirik saja tidak.

Kenyataannya, saya  terkejut pada waktu reuni 2 tahun lalu mendengar kabar bahwa Rani sudah dua kali menikah dan dua duanya berakhir dengan perceraian, sementara saya lebih kaget lagi mendengar si Mina yang dulu tidak pernah dilirik teman2 pria dan memang menurut saya yang sesama wanitapun , dia tidak cantik sekarang hidupnya sangat bahagia. Dia sudah menikah, mempunyai anak dan tinggal diluar negri ikut dengan suaminya yang bertugas disana.

Saya juga melihat Meiske, yang jauh dari cantik, memiliki seorang suami yang sangat menyayanginya, bangga dengannya dan bahagia hidupnya.

Memang tidak bisa dipungkiri, wanita2 cantik banyak mendapat kemudahan dalam hidupnya, prioritas, pilihan dan sebagainya, tapi ingat bahwa kebahagiaan tidak bisa dibeli sekalipun memiliki kecantikan sempurna.

Untuk kita2 wanita biasa dengan wajah yang sering kita rasakan kurang ini dan itu, cobalah untuk menambah kecantikan kita dari dalam sehingga

Kecantikan itu terpancar keluar dan menutupi kekurangan kekurangan kita yang lain sehingga kita bisa selalu bersyukur dan hidup bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun