Aku ingin melupakanmu,
tapi kenangan telah menjadi denyut nadi yang
mustahil kuhentikan.
Aku ingin melupakanmu,
tapi senandungmu meninabobokan kepedihan yang
terjaga tiap malam.
Aku ingin melupakanmu,
tapi langitmu begitu teduh dan aku adalah tanah yang
kering bergeming.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!