Dalam mengasuh anak, orangtua butuh melakukan aktivitas bersama yang dapat mengembangkan kedekatan emosional. Orangtua perlu memberikan waktu, dukungan dan hadir untuk anak.
Tantangan di era milenial, seringkali orangtua dan anak melakukan aktivitas seperti berlibur atau makan bersama namun tidak saling terhubung karena sibuk dengan gawai masing-masing.Â
Oleh karena itu, orangtua dihimbau menyediakan waktu berkualitas yang disesuaikan dengan kondisi dan rutinitas keluarga masing-masing. Satu jam saja namun berkualitas lebih berarti dibandingkan berjam-jam bersama dengan anak namun tidak saling terhubung. Orangtua dapat memilih aktivitas atau kegiatan bersama yang mengembangkan minat bakat sekaligus menyenangkan bagi anak. Misalnya, membaca buku cerita, berkebun, memasak, bermain musik, dan lain sebagainya.
Di dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak, orangtua juga perlu merencanakan dan mempertimbangkan fasilitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemauan anak serta kemampuan ekonomi keluarga.
Orangtua dapat mendiskusikan tentang kondisi fisik, psikologis dan sosial anak dengan guru di sekolah atau tenaga profesional seperti psikolog atau dokter, sehingga hasil penilaian tentang anak akan lebih objektif. Misalnya, anak yang berminat dan berbakat dalam  musik lebih cocok diberikan alat musik atau les musik, bukan memaksakannya untuk ikut kursus melukis atau kursus bahasa.
Satu lagi, orangtua sebaiknya melihat kemauan dan kapasitas anak. Jangan sampai anak merasa kesulitan bahkan kelelahan dengan semua aktivitas pembelajaran yang ditentukan oleh orangtua. Terlebih, bila anak dipaksa untuk mengikuti kegiatan yang tidak sesuai dengan kemauan dan kemampuan anak, maka anak akan merasa tidak nyaman dan tertekan selama menjalani pembelajaran. Misalnya, seorang anak kelas 2 SD yang dikutkan les membaca dan bahasa setelah pulang sekolah merasa kelelahan, bosan dan akhirnya mogok sekolah. Ketika aktivitas belajar yang terlalu padat dikurangi, perlahan anak mulai semangat dan siap untuk belajar dan bersekolah.
4.Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab anak
Selain mengembangkan kedekatan emosional dengan anak, orangtua juga perlu melatih kedisiplinan dan tanggung jawab anak. Kedisplinan menumbuhkan sikap mandiri dan tanggung jawab yang akan membantu mempersiapkan anak memasuki tahap perkembangan berikutnya. Misalnya, disiplin bangun pagi, menjaga kebersihan, mengerjakan pekerjaan di rumah, dan lain sebagainya. Â