Mohon tunggu...
Jessi wulan ramadanti
Jessi wulan ramadanti Mohon Tunggu... Guru - Jakarta '98

Membumi untuk Melangit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Silaturahmi

24 Juni 2019   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2019   12:49 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahukah kamu bahwa banyak sekali manfaat dari silaturahmi. Diantaranya adalah memperpanjang umur dan memperluas rezeki.

Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kalau kita datang bertamu biasanya disajikan makan atau minum oleh si pemilik rumah, nah itu bagian dari rezeki. Selain makanan dan minuman, nasehat dari orang lain merupakan rezeki juga lho. Jadi jangan ditolak ya kalau dapat nasehat. Isi silaturahmi kita dengan saling memberi kebaikan, dan jauhi membicarakan keburukan orang lain, No Ghibah ya guys :)

Orang yang dekat dengan Allah maka kepedulian sesama akan semakin meningkat. Silaturahmi dapat mempererat persaudaraan kita sesama muslim maupun non muslim. Orang yang menjaga silaturahmi insha Allah hidupnya akan berkah. Allah akan berikan keberkahan umur dan keberkahan rezeki kepada kita. Silaturahmi itu bagaikan jaring pengaman. 

Salah satu pentingnya silaturahmi dapat menyelesaikan berbagai masalah, kekhilafan, ketegangan, perselisihan yang terjadi di masa lalu. Bisa juga dijadikan sebagai sarana hubungan sosial untuk memecahkan berbagai masalah yang rumit di dalam keluarga maupun masyarakat. 

Silaturahmi merupakan ibadah yang berpahala besar dan dicintai Allah, begitu banyak kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh Allah kepada kita dengan menyambung tali silaturahmi. Sebaliknya orang yang memutus tali silaturahmi adalah perbuatan yang sangat dilarang Agama dan dibenci oleh Allah, sehingga akan membuat Allah murka.


Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi. (HR Bukhari)

Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun