World Health Organization (WHO) menyatakan secara global dari 35 juta pekerja kesehatan, 3 juta terpajan patogen darah. 2 juta terpajan virus HBV, 0,9 terpajan virus HBC dan 170.000 terpajan virus HIV/AIDS. 8-12% pekerja rumah sakit sensitif terhadap lateks dan lebih dari 90% terjadi di Negara berkembang. (Kepmenkes No. 1087 Tahun 2010). Dalam dunia kesehatan, tenaga kesehatan merupakan peran yang yang berpengaruh dalam memberikan kepuasan terhadap pasien. Implementasi profesionalisme dan efektifitas tenaga kesehatan itu sangat penting karena berkaitan dengan standar kualitas pelayanan di rumah sakit. Kinerja merupakan titik pusat yang harus diperhatikan karena tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan dilihat dari kepuasan pasien dan pemenuhan terhadap kriteria sesuai dengan tanggung jawab profesi. Profesionalisme tidak hanya berhubungan dengan keterampilan teknis tenaga kesehatan, namun merujuk pada etika dan kompetensi yang mereka tunjukkan dalam melayani pasien. Salah satunya yaitu mampu menjaga hubungan yang baik dengan pasien dengan cara menunjukkan rasa empati serta memberikan informasi yang jelas dan tepat. Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas fungsinya dapat mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata. Sesuai dengan yang telah saya amati yaitu di Rumah Sakit , pelayanannya cukup memenuhi kepuasan pasien. Kemungkinan tantangan yang saya lihat yaitu tantangan dalam mempertahankan tingkat profesionalisme yang tinggi cukup besar, terutama dalam lingkungan rumah sakit yang sering kali sibuk dan penuh tekanan. Beban kerja yang berat, jam kerja yang panjang, dan situasi darurat yang sering terjadi, bisa mempengaruhi sikap dan kinerja tenaga kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi rumah sakit untuk menyediakan pelatihan yang berkelanjutan dan mendukung tenaga kesehatan agar tetap menjaga standar profesionalisme yang tinggi. Efektivitas dalam pelayanan kesehatan juga penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Hal tersebut meliputi keberhasilan dalam merancang dan menerapkan rencana perawatan dan pelayanan  bagi pasien. Dalam melaksanakan hal itu dibutuhkannya kolaborasi dalam tim dan koordinasi antar dapartemen medis. Dalam pengamatan, tantangan dalam efektivitas yang terjadi di rumah sakit yaitu jika komunikasi antar tim tidak berjalan dengan baik maka akan berpengaruh terhadap pelayanan pasien. Dalam hubungan antar profesionalisme dan efektivitas, keduanya sangat penting dan saling keterkaitan. Untuk memastikan pelayanan yang optimal, rumah sakit perlu menyediakan pelatihan berkelanjutan, mendukung kesejahteraan tenaga kesehatan, serta mendorong adanya komunikasi yang baik antar tim medis. Selain itu, pengembangan teknologi medis yang memadai dan pelatihan dalam penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan efektivitas pelayanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H