Berdasakan fenomena tersebut, saat ini banyak pengusaha furniture yang menjual produk dengan lebih mengedepankan nilai estetika barang dengan harga yang terjangkau.Â
Ada dua cara yang dilakukan produsen untuk mencapai harga yang terjangkau, pertama dengan mengganti material furniture yang lebih ekonomis seperti kayu pinus, kedua dengan menggunakan sistem konstruksi knockdown sehingga memangkas biaya pemasangan furniture.
Peningkatan omset juga didukung dengan kemajuan teknologi yang menyebabkan kemudahan untuk berjualan secara online melalui platform media sosial atau online marketplace.Â
Penjualan online juga memudahkan pembeli dalam membeli furniture tanpa perlu keluar rumah dan kontak langsung dengan penjual. Penjual juga dapat menghemat biaya dan waktu dalam memasarkan produknya. Maka tidak heran apabila penjualan furniture semakin meningkat di masa pandemi ini.
Dapat dilihat bahwa bisnis furniture menjadi salah satu contoh nyata bisnis yang tak disangka dapat berkembang di tengah masa pandemi ini. Kepekaan dalam menangkap tren dan perilaku yang berkembang dimasyarakat menjadi kunci untuk tetap bertahan di masa pandemi.Â
Oleh karena itu, bagi para pengusaha khususnya yang menggeluti bidang desain interior dan furniture janganlah berputus asa ketika membangun usaha pada pandemi ini. Yuk terus maju dan manfaatkan peluang yang ada, serta teruslah berkarya dan berinovasi!