Mohon tunggu...
Jessica Rubiansyah
Jessica Rubiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Memiliki banyak keinginan yang belum tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Solusi Alternatif dalam Membantu Pengembangan Vaksin Merah Putih

7 Juli 2022   01:58 Diperbarui: 7 Juli 2022   09:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini, negara-negara besar di dunia tengah berlomba-lomba memproduksi vaksin untuk memenuhi kebutuhannya dan juga untuk dijual ke negara lain. Tak mau ketinggalan, pemerintah Indonesia juga tengah membuat vaksin produksi dalam negeri dengan nama Vaksin Merah Putih. Vaksin Merah Putih ini sendiri adalah vaksin yang di kembang kan berbasis virus Covid-19 yang beredar di Indonesia. Ada beberapa pusat penelitian, seperti di Lembaga Eijkman, ITB, UI, Unair, dan sebagainya.

Perkembangannya sampai saat ini sudah sesuai target. Di perkirakan bulan Maret 2021 atau paling lambat bulan April 2021, kandidat vaksin akan segera di serahkan ke PT Bio Farma untuk di uji pada tahap selanjutnya. Dari tema tersebut, dilematis vaksin Merah Putih yang di alami Indonesia saat ini adalah terdapat sejumlah kendala uji klinis vaksin Merah Putih mulai dari mutasi virus corona hingga potensi sulit untuk mendapat relawan, telah di siapkan alternatif strategi. Unair kemungkinan akan melibat kan para mahasiswanya untuk menjadi relawan dalam uji klinik tahap 3 nantinya.

Nah di sini ada pun peran kami sebagai mahasiswa Indonesia ini dapat mengajukan diri sebagai relawan untuk di lakukan uji klinis tahap 3. Adanya permasalahan sulit untuk mendapat kan relawan hingga Unair melibatkan mahasiswanya sebagai relawan di karenakan masyarakat Indonesia yang telah menerima vaksin Covid-19 oleh karena itu tidak dapat menjadi relawan dalam uji klinis tahap ketiga vaksin merah putih.

Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengapresiasi peran elemen perguruan tinggi seperti mahasiswa dan dosen dalam penanganan Covid-19.Dia juga menyebut kan tidak kurang dari 15.000 mahasiswa yang telah bergabung dalam program Relawan Covid-19 Nasional sejak April 2020 untuk memitigasi dampak pandemi ini.

Melihat besarnya peran program KKN dalam memberikan solusi pembangunan di perdesaan dan perkotaan sejak 1971, Kemendikbud pun berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan beberapa pihak lainnya untuk menyelenggarakan program Kolaborasi Nasional KKN Tematik Covid-19.

Program Kolaborasi Nasional KKN Tematik Covid-19 ini telah diikuti lebih dari 5.600 mahasiswa dari lebih dari 200 perguruan tinggi dengan fokus utama memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru sekaligus aktualisasi kebijakan merdeka belajar.

Maka kini telah di siap kan beberapa alternatif solusi untuk uji klinis tahap tiga vaksin merah putih ini. Pertama, dapat mencari subjek relawan yang ada di luar Jawa yang belum terjangkau oleh vaksinasi.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Subandrio mengatakan tadinya LBM Eijkman akan menyasar mereka yang berusia hampir 18 tahun untuk menjadi relawan uji klinis tahap tiga. Namun saat ini anak usia 12 tahun ke atas sudah dapat menerima vaksin Covid-19. Maka alternatif solusi lainnya kini di lakukan oleh LBM Eijkman.

Alternatif solusi kedua, meningkatkan kerja sama dengan luar negeri untuk uji klinis tahap tiga vaksin merah putih. Amin menyebut ada beberapa negara tetangga yang sudah menyatakan minatnya untuk ikut dalam uji klinik fase tiga vaksin merah putih. Negara tetangga tersebut sudah memastikan tidak ingin membuat vaksin sendiri. Menurut saya ini adalah alternatif solusi yang sangat bagus untuk mengatasi permasalahan sulitnya mendapatkan relawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun