Mohon tunggu...
Jessica Gresina
Jessica Gresina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Student at Atma Jaya Yogyakarta University

Please take a look at my article, Thank you.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kupas Habis Storial.co: Tuntaskan Lantunan Syair Elegi dengan Upaya Literasi

10 Maret 2021   12:52 Diperbarui: 10 Maret 2021   13:05 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://www.instagram.com/p/CL3_u7wB8Cd/?igshid=zen93hd0vsl6

Literasi masa kini

Hidup memang tidak selamanya indah. Manusia tidak akan selamanya akan dimanjakan oleh semesta. Beberapa waktu dalam hidup kita tentunya akan dipertemukan dengan waktu sulit. Semesta dan pencipta berharap banyak pada manusia untuk selalu berusaha. Dari waktu ke waktu, manusia banyak berubah menjadi lebih baik. Tiap-tiap dari kita tidak lelah memperkaya diri dengan wawasan dan ilmu. Hal ini karena manusia sadar, hanya mereka yang bisa mengubah dunia.

Bicara soal wawasan dan ilmu, tentunya tidak lepas dari peran penting literasi. Menurut Teale & Sulzby (1986), mengartikan literasi secara sempit sebagai kemampuan membaca dan menulis (Sari & Pujiono, 2017). Membaca dan menulis memang terdengar sederhana, tapi manfaatnya tidak pernah main-main. Literasi bukan hanya menjadi kewajiban para pelajar atau mahasiswa saja, karena hakikatnya semua orang membutuhkannya. Mirisnya ketika hal ini justru sangat penting, banyak orang memilih untuk abai. Sikap ini bukan hanya bertahan sementara rupanya, lama kelamaan manusia menjadikan abai sebagai sebuah pilihan tunggal. Tentu jika sudah begini, bukan tidak mungkin sebutan "generasi minim literasi" muncul.

Generasi muda yang seharusnya menjadi roda utama penggerak bangsa justru larut dalam kesenangan semu. Cahaya yang seharusnya terang benderang, justru semakin redup. Hal ini bukan hanya tugas pemerintah, kita semua memiliki kewajiban yang sama untuk mengatasi. Jika terus ditunda, mau sampai kapan bangsa riuh dengan syair elegi tentang generasi nya yang minim literasi? Jawabannya tentu bukan hanya menunggu semuanya selesai sendirinya. Namun mengupayakan peningkatan literasi sebagai solusi.

Banyak orang beranggapan bahwa membaca dan menulis adalah hal yang membosankan. Meskipun begitu, tidak sedikit juga yang menganggap kedua hal tersebut sebagai hal yang teramat menyenangkan. Memang sulit adanya untuk mengubah pandangan seseorang tentang sesuatu yang dipercayainya. Namun melalui tulisan ini saya ingin mengajak kita berkenalan lebih dekat dengan kegiatan membaca dan menulis. Jadi jika sudah siap, kencang kan sabuk pengaman dan kita akan mulai perjalanan kita.

"That's the thing about books. They let you travel without moving your feet".

                                                          Jhumpa Lahiri, The Namesake

Kutipan tersebut memang benar adanya. Dengan membaca kita dapat menjelajahi seisi dunia tanpa menggerakkan kaki. Dunia yang sangat luas, dengan mudah kita kunjungi hanya dengan membaca. Itu artinya membaca akan sekaligus membawa kita menuju petualangan baru tanpa batas dalam waktu yang cepat. Ilmu, hiburan, serta kepuasan adalah beberapa keunggulan yang membaca bisa tawarkan.

Bukan hanya membaca, ada pula menulis sebagai elemen penting dalam literasi.

"If there's a book that you want to read, but it hasn't been written yet, then you must write it".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun