Sepintas tentang realitasÂ
Terdapat jutaan hal yang menjadikan manusia memiliki alasan untuk tetap bertahan hidup. Setiap alasan itu tentu memiliki arti tersendiri yang mungkin hanya bisa dipahami oleh setiap individu. Apapun itu, esensi kehidupan manusia tidak dapat terfokus pada diri sendiri. Peranan sesama memempati posisi penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan sosial.Â
Fakta selanjutnya yang kemudian muncul adalah tentang bagaimana nantinya setiap individu dapat memafhumi kompleksitas kehidupan sosialnya.Â
Mulai dari yang terdengar sederhana hingga yang asing untuk didengar. Ada pun yang selalu kita perhatikan, sampai yang tidak pernah kita sentuh sekalipun. Bukan perkara mudah untuk dapat mengakui bahwa setiap sel, dapat membangun dimensi, yang kemudian menyempurnakan keseluruhan sistem kehidupan manusia itu sendiri.
Berkenalan dengan Analisis Sosial
Setelah mencoba memahami bagaimana sebenarnya realitas sosial ada dan terjadi ditengah-tengah kita, kini saatnya untuk melihat secara nyata lewat contoh konkret yang bisa kita temui sehari-hari. Hal ini dapat membantu kita untuk kemudian merasa lebih familiar dengan topik artikel kita hari ini.Â
Kehadiran dunia sosial yang semakin kompleks, yang menjadi pendorong banyak pihak untuk menganalisis keadaan tersebut dengan tujuan bukan hanya untuk mengenali tetapi juga mendalami. Jelas untuk berkenalan kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi dari analisis sosial. Secara sederhana analisis sosial dapat didefinisikan sebagai sebuah skema tentang interaksi antar faktor dalam rangka memecahkan masalah sosial (Raditya, 2020). Mungkin terbesit mengapa masalah sosial mencuat ditengah pembahasan analisis sosial. Jawabannya tentu karena disetiap kehidupan sosial, setiap individu pastilah dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menunggu untuk diselesaikan dengan solusi terbaik.
Tidak lengkap rasanya jika membahas analisis sosial tanpa meninjaunya dari berbagai dimensi. Meliputi ekonomi, sosial, budaya, gaya hidup, hingga keseluruhan aspek kehidupan, membuat analisis sosial memerlukan pemikiran yang kritis dan sikap yang skeptis. Karakteristik tersebut bukan hanya berguna untuk menghasilkan analisis yang objektif, tetapi juga dapat dipertanggungjawabkan bagi kepentingan banyak pihak. Dalam konteks khusus analisis sosial, dinamika sosial akan dapat dipahami jika seseorang ‘mengalami’ sendiri dinamika itu. Pada akhirnya hasil analisis ini akan dikembalikan kepada publik untuk kemudian dinilai, seberapa jauh isinya dapat membantu menyelesaikan permasalahan.
Belajar dari isu sosial kontemporer
Menjelajah lebih dalam terkait analisis sosial kita dapat menggunakan berbagai isu sosial kontemporer sebagai jembatan menuju pemahaman. Salah satu isu yang saat ini sangat mencuri perhatian publik dunia yaitu mengenai feminisme. Isu ini sengaja diambil karena saya sendiri memandang fenomena ini menarik untuk dikupas lebih jauh. Lewat feminisme sedikit banyak sudah mendeskripsikan betapa terbukanya pandangan masyarakat tentang emansipasi wanita. Perempuan Indonesia menurut data statistik dapat dilibatkan dalam berbagai peran, seperti kancah politik, bisnis, dan teknologi (Djoeffan, 2001).Â