Mohon tunggu...
Jessica Gotama
Jessica Gotama Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar SMAK SANTA MARIA Malang

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pandemi Tak Kunjung Usai. Bagaimana COVID-19 Mengubah Sendi Kehidupan Masyarakat ?

11 Mei 2020   12:49 Diperbarui: 3 Juni 2020   07:40 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.alinea.id/infografis/proyeksi-dan-dampak-pandemi-covid-19-b1ZMP9ucl

            Per tanggal 2 Juni 2020 kasus positif COVID-19 telah mencapai 27.549 kasus di seluruh Indonesia. Virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2 yang menyebabkan gangguan pernafasan ini, telah menimbulkan banyak kasus kematian yang menyebabkan pemerintah harus mengambil sikap tegas untuk mencegah penularannya. Salah satunya ialah pemberlakuan physichal distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Pemberlakuan aturan ini telah membatasi kontak sosial dan mobilitas masyarakat, menjadikan pergerakan masyarakat semakin kecil dan terbatasi. Di artikel kali ini saya akan membahas lebih lanjut apa saja aspek kehidupan masyarakat yang telah dipengaruhi oleh COVID-19.

 

Perubahan Aktivitas Sosial Masyrakat

sumber gambar : https://intisari.grid.id/read/0388451/inilah-11-tips-agar-tetap-aman-saat-berada-di-kerumunan-banyak-orang?page=all 
sumber gambar : https://intisari.grid.id/read/0388451/inilah-11-tips-agar-tetap-aman-saat-berada-di-kerumunan-banyak-orang?page=all 

            Sejak dimulainya pemberlakuan physichal distancing, banyak institut pendidikan serta perkantoran yang  diliburkan dan digantikan oleh aktivitas daring atau online. Selain itu tempat umum dan hiburan juga ikut ditutup. Kentalnya semangat gotong royong dan kebiasaan tatap muka secara langsung, tentunya membuat aktivitas daring /online menjadi kesulitan tersendiri bagi masyarakat. Meskipun penuh kendala, tetapi perubahan ini diyakini akan membawa manusia ke era teknologi yang semakin maju.

          Perubahan lainnya yang dapat dirasakan ialah kegiatan masyarakat yang saat ini banyak dihabiskan dengan media sosial.  Tidak tanggung-tanggung, traffic Pengguna Media Sosial di seluruh dunia Naik 40% Selama Pandemi Corona berdasarkan data dari techcrunch.  Di kala karantina mandiri saat ini, media sosial dan aplikasi online memang menjadi salah satu alternatif hiburan dan juga berkreasi tanpa perlu keluar dari rumah. Perubahan yang satu ini juga cukup memberi pengaruh positif bagi masyarakat, dimana orang-orang mulai berkreasi membuat karya/konten menarik di media sosial seperti video memasak,  membuat komik pendek, vlog youtube, dance tiktok dan lain sebagainya. Tentunya saat sepert ini sangat cocok untuk berkreasi, melihat waktu luang yang semakin bertambah di masa karantina yang berkepanjangan.

            Selain akitivitas bekerja dan pendidikan yang menjadi online, masih ada kegiatan keagamaan yang terkena imbas dari pandemi COVID-19. Adanya physichal distancing membuat kegiatan keagamaan menjadi ikut terbatas dan beralih ke fitur online. Mulai dari kebaktian online, khotbah online dan renungan online semuanya menjadi pelepas rindu masyarakat dalam kebutuhan beribadah. Memang sudah semestinya di masa pandemi seperti ini, masyarakat semakin rajin dan taat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kekuatan dalam menghadapi pandemi COVID-19

Fluktuasi Ekonomi Saat COVID-19

Sumber gambar : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4175831/podcast-bisnis-imbas-virus-corona-ke-ekonomi-indonesia
Sumber gambar : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4175831/podcast-bisnis-imbas-virus-corona-ke-ekonomi-indonesia

           Adanya pandemi COVID-19 juga berimplikasi pada sektor perekonomian Indonesia. Aktivitas ekonomi menjadi sangat terbatas baik pada produksi pabrik, perkantoran, distribusi dan perdagangan. Dengan berkurangnya aktivitas ekonomi khususnya industri, tingkat polusi udara dunia berhasil menurun hingga 60% dalam beberapa pekan setelah pandemi ini melanda. Walaupun demikian hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun hingga di Bawah 5 Persen atau hanya sekitar 2,5 persen saja yang biasanya mampu tumbuh mencapai 5,02 persen. Depresiasi mata uang dan gejolak pasar keuangan dan komoditas memperburuk keadaan perekonomian. Di samping itu maraknya PHK, juga menjadi problema terbesar di kalangan masyarakat. Belum lagi pendapatan masyarakat yang menurun serta bantuan sosial yang banyak menuai polemik, semakin memperkeruh kondisi ekonomi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun