Alih-alih membuat prestasi capres Ganjar Pranowo dinilai meninggalkan kemiskinan di Jawa Tengah. Seperti yang kita ketahui , Ganjar Pranowo adalah seorang Gubernur Jawa Tengah yang kini telah ditunjuk oleh ketua partai PDI Perjuangan (PDIP) untuk mencalonkan diri menjadi calon Presiden.
Tetapi belakangan ini banyak sekali kritikan tajam dari beberapa media maupun masyrakat dan tokoh pejabat mengenai sikap Ganjar Pranowo yang dinilai sibuk pencitraan guna menjadi penerus Jokowi.
Selain dinilai lebih cocok menjadi Presiden para Youtuber Ganjar juga dinilai sebagai sosok pemimpin yang sombong dan angkuh.
Ganjar Pranowo pernah bercerita bahwa dirinya sering disebut hanya pencitraan dan Gubernur media sosial. Ganjar mengaku tidak peduli , karena yang terpenting adalah mengurus rakyatnya.
Kebanyakan dari para gen z dan kaum milenial yang mengkritik soal pencitraan yang ganjar lakukan , namun ganjar berpesan kepada gen z dan kaum milenial untuk menjadi dirinya sendiri. Menurutnya , bermain media sosial tidak salah tapi perlu ditambah skill dan pengetahuan.
Salah satu yang menjadi sorotan saat Ganjar berkujung ke rumah kelahiran Bung Karno di Surabaya, Jawa Timur. Melalui unggahannya di media sosial banyak warganet yang mengkritik kegiatannya dengan sarat safari politik itu . "hanya petugas partai", ujar warganet. Disaat itu ganjar masih menjabar menjadi gubernur jawa tengah tetapi hanya sibuk dengan pencitraan nya untuk berhasil menajdi sorotan masyrakat.
Ganjar hanya sibuk dengan kegiatan nya menjadi sosok capres hingga lupa menjadi sosok gubernur dan meninggalkan banyak persoalan di provinsi Jawa Tengah. Banyak sekali masyarakat Jawa tengah yang mengomentari dan mengkritik beberapa unggahan dari Ganjar, bahwa ganjar hanya melakukan pencitraan dengan sebenarnya banyak meninggalkan persoalan dan melupakan tanggung jawab nya.
Adapun kritik keras dari ketua DPR RI kepada Ganjar pranowo, Saat menjadi Gubernur tidak semestinya Ganjar melakukan pencitraan, terlebih kepada rakyat jawa tengah hingga jawa tengah menjadi penyumbang angka kemiskinan yang cukup tinggi dibandingkan provinsi lain.
Setiap orang yang menggunakan media sosial pasti punya tujuan untuk pencitraan. Tapi masyarakat tidak hanya membutuhkan pemimpin yang aktif menggunakan media sosial melainkan pemimpin yang kerja nyata bukan retorika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H