Istri Anthony Tan yang merupakan founder aplikasi GRAB yaitu Chloe Tong diduga memberi dukungan kepada Israel. Pernyataan tersebut menuai berbagai tanggapan pro dan kontra di media sosial, banyak warganet yang merasa terkejut dan kecewa atas pandangan pribadinya.
Chloe Tong sempat mengunggah momen dirinya dan keluarga saat berlibur ke Israel di salah satu media sosialnya. Chloe Tong menyebutkan bahwa ia menyukai perjalanan tersebut tetapi warganet menanggapi postingan tersebut sebagai bentuk dukungaan kepada israel.
Meskipun Chloe Tong sudah menjelaskan mengenai alasannya mengupload foto tersebut di media sosial namun warganet tetap bersikeras bahwa hal tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap Israel dan tidak tinggal diam warganet membuat gerakan untuk memboikot aplikasi GRAB, hingga warganet menyatakan bahwa mereka akan menghapus akun dan aplikasi GRAB yang mereka miliki.
Dalam  wawancara yang dilakukan oleh seorang jurnalis di Singapura. Chloe Tong mendukung Israel dalam konfliknya terhadap Palestina. Chloe Tong menjelaskan bahwa dia merasa Israel memiliki hak untuk melindungi negara dan rakyatnya dari ancaman teroris. Istri dari founder GRAB tersebut juga menyebutkan kelompok-kelompok militan di Palestina sering menggunakan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Israel.
Pernyataan tersebut menimbulkan perpecahan dalam pandangan masyarakat, mengingat terdapat banyak korban dalam sejarah konflik antara Israel dan Palestina yang tidak kunjung usai. Reaksi warganet terhadap pernyataan Chloe Tong sangat beragam. Sebagian besar netizen yang mendukung Palestina merasa kecewa dan terkejut atas pandangan dari Istri pemilik aplikasi GRAB tersebut.
Warganet menilai pernyataannya tidak mencerminkan rasa empati terhadap penderitaan masyarakat Palestina yang sudah lama memperjuangkan hak-hak mereka. Chloe Tong dianggap tidak memberikan perhatian yang cukup kepada kerugian dan sejarah yang dialami oleh Palestina.
Namun terdapat juga warganet yang mendukungnya. Beberapa netizen berpendapat bahwa setiap individu memiliki pandangan politik dan memiliki hak untuk menyatakan dukungannya kepada israel. Warganet menganggapnya sebagai contoh kebebasan berbicara yang harus dihormati.
Hal ini bukan pertama kalinya seorang tokoh publik terjebak dalam kontroversi politik. Pandangan pribadi seseorang dapat dengan mudah menjadi bahan diskusi yang luas dan berdampak pada citra publik.
Dalam pernyataan resmi perusahaan GRAB, menyatakan bahwa pandangan Chloe Tan merupakan pandangan pribadi dan tidak mencerminkan atau mewakili pandangan perusahaan. Perusahaan GRAB juga menegaskan komitmen mereka untuk menjaga netralitas dalam operasional bisnis.
Perbedaan pandangan politik dapat menciptakan perpecahan dalam kalangan masyarakat dan mengundang diskusi yang mendalam tentang nilai kebebasan berbicara dan juga tanggung jawab publik. Jadi bagaimana seharusnya sikap yang benar sebagai public figure untuk menyuarakan pandangan pribadi mereka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H