"When everything is important, then nothing is important"
-Johny Herjawan
Saya seneng banget sama quotes ini.
Jadi inget kejadian sebulan lalu, suami saya harus opname di RS karena sakit dbd dan saat itu tepat 3 hari sebelum keberangkatan kami memulai program hamil kembali.
Segala persiapan sudah rampung hampir 100%; tiket pesawat, akomodasi, itinerary, simcard bahkan mental sudah sangat matang (tinggal cuss berangkat)
Apa daya, sebesar dan sebaik apapun rencana kami sebagai manusia, tetap Tuhan yang pegang kendali dan Dia yang punya rencana. Tugasku yowes nurut saja sama yang Punya Kehidupan ini.
Saat keputusan rawat inap divonis oleh sang dokter IGD, kami sempat nawar dan bilang ke sang dokter kalau kami akan berangkat promil 3 hari mendatang.
Sang dokter pun berkata demikian :
"Saya tahu, promil Bapak memang penting. Tapi ini juga penting"
Kalimat yang menohok dan menampar serta membuat kami berdua tak lagi berkata2.
Kami sangat disadarkan tentang apa yang terpenting dan bagi kami kesehatan adalah yang terutama. Apa yang di tangan kami adalah kesehatan dan kehidupan pernikahan kami. Memang promil ini adalah salah satu upaya kami membangun keluarga, tetapi apa yang di tangan kami saat ini pun harus kami jaga dengan baik, termasuk kesehatan. Dan itulah yang terpenting, menjaga dan memelihara apa yang kami punya.
Meskipun proses birokrasi ini itu (reschedule dll) memusingkan dan kembali membuat stress, ditambah biaya admin dan beberapa voucher yang hangus (sakit tak berdarah) tapi entah kenapa Dia memberikan ketenangan kepada kami berdua. Karena kami tahu bahwa kami ada di dalam kendali Nya.
Â
Aku mengingat apa yang telah Tuhan perbuat. Aku menerima apa yang sedang Tuhan perbuat. Dan aku percaya terhadap apa yang akan Tuhan perbuat.
Have a good day
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H