Mohon tunggu...
Jessica Elysia
Jessica Elysia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Seorang wanita, Seorang istri, Pejuang Dua Garis

Saya adalah seseorang yang senang menulis dan senang membagikan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cincin Kawin

29 Maret 2022   17:07 Diperbarui: 29 Maret 2022   17:17 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Suatu ketika lelaki tercinta saya pulang ke rumah dengan wajah bete dan kesal lalu berkata
"Cincin kawin ku sepertinya ilang deh, maaph yak.."

Seketika saya menjawab dengan nada yang sedikit tinggi dan menginterogasi,
"Loh kok bisa?".

Dia hanya terdiam dan terlihat cukup kesal.

Di dalam hati, saya cukup bete kenapa cincin kawin bisa hilang, lalu saya pun mulai berasumsi :
"Kenapa ga dijaga dengan baik sih, itu cincin kawin loh, bukan hanya cincin biasa, ga habis pikir rasanya. Ditambah lagi kenapa malah jadi dia yang bete, dia yang hilangin kok malah bete nya ke ai, minta maaf pun kek ga tulus!" ujar saya di dalam hati.

Banyak hal yang melintas di dalam pikiran, saya hampir terbawa emosi dan ingin bertanya lebih lanjut kronologisnya. Walaupun, yahhhhh, namanya juga hilang, kalau kita tahu bagaimananya, berarti tragedi hilang ini tidak akan terjadi kan, heheheee...

Akhirnya saya terdiam. Menunggu diri saya tenang dan dingin.

Lalu akhirnya dengan legowo saya pun bisa berkata "Yawdah coba cari lagi saja. siapa tau nyelip.. Tapi kalau pun beneran ilang, yoweslahh.. mungkin yang nemuin memang lagi butuh uang. Yang lebih penting nihh, nanti harus beliin cincin yang lebih bagus yakkk, yang berliannya gede banget, awas lohh"

Dengan masih agak kesal, suami pun tersenyum sedikit dengan lelucon soal cincin berlian.

Saya tidak habis pikir, apa yang akan terjadi jika saya melontarkan semua yang ada di dalam pikiran saya diatas tadi dengan membabi buta dan menyudutkan dia. Sepertinya yang ada justru kami akan ribut besar hanya karena sebuah CINCIN yang sebenarnya tidak layak untuk diperdebatkan.
Bagi banyak orang, saya dan bahkan suami saya pun menganggap cincin pernikahan cukup sangat berarti, itu kenapa dia sangat kesal saat tahu menghilangkan cincinnya.

Hanya saja, saat sebuah cincin itu hilang, apakah layak bertengkar hanya karena sebuah barang dan justru memporak-porandakan hubungan kami sehingga merusak kami berdua. Cincin hanyalah sebuah barang yang menjadi lambang, pernikahan sesungguhnya adalah hubungan kami berdua.

Dan pernikahan tidaklah mudah, akan selalu banyak masalah/tantangan/problem di dalamnya. Bagaimana kita menanggapi setiap masalah itulah yang menjadi tanggung jawab kita. Apakah kita akan memperbesar sebuah masalah sehingga menjadi bola api, atau justru mempersempit masalah besar menjadi masalah kecil dan menghilangkan setiap masalah2 kecil yang ada dengan toleransi dan memperluas hati kita masing2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun