   Setelah satu hari mengikuti kelas Climate Change - A Guidance for Journalist yang disediakan oleh Tempo Institute, saya mendapat banyak sekali pengetahuan baru tentang perubahan iklim. Menurut saya, perubahan iklim memang menjadi permasalahan terbesar yang sedang dihadapi oleh seluruh yang hidup di dunia. Kelas daring yang tentang perubahan iklim ini dibuat oleh Tempo, mengupas tantangan yang ada akibat pemanasan global yang dapat membuat masyarakat lebih sadar akan perubahan iklim dan cara agar jurnalis dapat membuat liputan terkait perubahan iklim menjadi lebih informatif, kreatif, membangun keterlibatan, dan menginspirasi.
   Saya dapat belajar banyak dari materi-materi yang ada di kelas daring ini. Mulai dari yang ilmu yang paling dasar seperti memahami dan mengenal hal-hal seputar perubahan iklim, penyebab dan dampak dari perubahan iklim di kehidupan sehari-hari, cara untuk mengatasi perubahan iklim dengan mitigasi dan adaptasi, isu-isu ekonomi dan politik yang disebabkan perubahan iklim serta alasan bagi jurnalis untuk meliput perubahan iklim. Dari semua materi, ada beberapa hal atau fakta yang menarik bagi saya salah satunya adalah bagaimana perubahan iklim dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental manusia. Selama ini, saya hanya tahu bahwa perubahan iklim hanya berdampak pada sektor pertanian, peternakan dan sektor-sektor yang berhubungan dengan alam. Nyatanya, perubahan iklim juga dapat berdampak pada sektor kesehatan bukan hanya fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental manusia.
   Melalui materi-materi yang telah dipaparkan, saya juga menyadari bahwa jurnalis memiliki peran penting untuk mewartakan isu terkait perubahan iklim. Jurnalis mempunyai tanggung jawab untuk memberitahu publik bahwa masalah tentang perubahan iklim ini akan semakin genting jika tidak ditangani dengan baik. Sebagai jurnalis, kita harus memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan isu perubahan iklim, seperti istilah-istilah yang ada di dalamnya, dampak dan cara mengatasinya. Lalu, kita juga harus mengenal audiens kita. Kita harus paham point penting ketertarikan pembaca sehingga kita dapat mengaitkan hal tersebut dengan pokok bahasan perubahan iklim. Kemudian, ada baiknya bagi jurnalis untuk meliput perubahan iklim melalui hal-hal yang dekat dengan kehidupan manusia. Sebisa mungkin menulis menggunakan bahasa yang dimengerti oleh masyarakat dengan baik. Sebagai jurnalis, kita harus memahami permasalahan, memahami prosesnya, baru kita dapat menelusuri jejak dokumen dan uangnya. Artikel atau laporan menjadi lebih menarik ketika terdapat visual di dalamnya. Oleh sebab itu, jurnalis dapat menambahkan gambar, video atau infografik untuk menyampaikan informasi. Terakhir, perubahan iklim ini adalah masalah yang inklusif. Oleh sebab itu, jurnalis harus menggali informasi dari berbagai pihak dan menampilkan kisah dari berbagai pihak agar memperoleh perspektif yang lebih kaya.
   Menurut saya, secara keseluruhan, kelas daring tentang perubahan iklim dari Tempo Institute sangat bermanfaat. Saya mendapat banyak pengetahuan baru dari materi-materi yang telah disampaikan. Kekurangannya adalah masih banyak hal tentang perubahan iklim yang tidak ada di materi Misalnya terkait food waste atau sampah makanan yang mempengaruhi pemanasan global. Dari tema tersebut, bisa dikupas lebih dalam seperti bagaimana bisa terjadi pemanasan global melalui makanan, cara untuk mengurangi sampah makanan serta bagaimana sampah makanan dan kemasannya dapat memberikan dampak pada lingkungan dan ekonomi serta cara untuk mencegah, mengurangi dan mendaur ulang sampah makanan serta kemasannya. Namun, secara keseluruhan online course ini sangat bermanfaat.
