Mohon tunggu...
Jessica Audrey Gricella
Jessica Audrey Gricella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Peningkatan Hasil Produksi Buah melalui Pemanfaatan Buah Kentang sebagai Pupuk Perangsang Buah oleh Mahasiswa KKNT UNHAS Gelombang 112

12 Agustus 2024   17:04 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi, 2024

Lamatti Riattang, 25 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 112 memperkenalkan inovasi pertanian terbaru dengan memanfaatkan buah kentang sebagai bahan utama dalam pembuatan pupuk perangsang buah. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi buah bagi petani Desa Lamatti Riattang secara alami dan ekonomis.

Buah kentang, yang mengandung berbagai nutrisi penting seperti kalium dan fosfor, telah diuji dan terbukti mampu merangsang pembentukan bunga dan buah pada tanaman, sehingga meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Mahasiswa KKNT Unhas gelombang 112 mengembangkan metode sederhana untuk mengolah kentang menjadi pupuk cair yang mudah diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman buah.

"Kami melihat potensi besar dari penggunaan kentang sebagai pupuk perangsang buah. Ini adalah solusi yang murah, mudah diakses, dan ramah lingkungan bagi petani lokal," ujar Penanggung jawab program kerja KKNT Unhas gelombang 

Dokumentasi Pribadi, 2024
Dokumentasi Pribadi, 2024
112. "Dengan inovasi ini, kami berharap dapat membantu petani meningkatkan produktivitas tanaman mereka tanpa perlu bergantung pada pupuk kimia yang mahal."

Selama program berlangsung, mahasiswa Unhas memberikan pelatihan langsung kepada petani mengenai cara mengolah kentang menjadi pupuk cair yang efektif. Proses ini melibatkan pengolahan kentang yang sederhana, yang kemudian difermentasi untuk menghasilkan pupuk yang kaya nutrisi.

Kepala Desa Lamatti Riattang menyambut baik inisiatif ini dan menambahkan, "Pendekatan ini sangat relevan bagi petani di desa kami. Selain meningkatkan hasil panen, metode ini juga mendukung pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan alami yang mudah didapat."

Program ini juga didukung oleh Dinas Pertanian setempat, yang melihat potensi besar dalam inovasi ini untuk diterapkan di daerah lain. Mereka berharap teknik ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun