Mohon tunggu...
Jessica Audrey Gricella
Jessica Audrey Gricella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKNT Unhas Gel 112 Kenalkan Pengendalian Hama melalui Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Daun Kirinyuh sebagai Pestisida Nabati

12 Agustus 2024   13:04 Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lamatti Riattang, 25 Juli 2024 -- Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 112 telah berhasil mengembangkan dan memperkenalkan teknik pengendalian hama yang inovatif dengan memanfaatkan ekstrak tanaman daun kirinyuh (Chromolaena odorata) sebagai pestisida nabati.

Program ini bertujuan untuk memberikan solusi alami dan efisien bagi petani Desa Lamatti Riattang dalam menghadapi masalah hama yang sering mengancam tanaman mereka. Dengan menggunakan daun kirinyuh, yang dikenal memiliki sifat insektisida alami, mahasiswa Unhas membantu petani mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia berbahaya yang tidak hanya mahal, tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

"Ekstrak daun krinyuh ini merupakan alternatif yang efektif dan ramah lingkungan dalam pengendalian hama. Kami berharap teknik ini dapat diadopsi secara luas oleh para petani di desa ini dan di wilayah lain," ujar Penanggung Jawab Program Kerja, salah satu mahasiswa peserta KKNT Unhas gelombang 112.

Dokumentasi Pribadi, 2024
Dokumentasi Pribadi, 2024

Selama program berlangsung, mahasiswa Unhas melakukan serangkaian kegiatan pelatihan dan demonstrasi lapangan kepada para petani mengenai cara membuat dan menggunakan ekstrak daun kirinyuh sebagai pestisida nabati. Mereka juga mengadakan diskusi tentang manfaat jangka panjang dari penggunaan pestisida nabati dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.

Kepala Desa Lamatti Riattang, Bapak, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKNT Unhas yang telah membawa pengetahuan baru dan bermanfaat bagi petani kami. Penggunaan pestisida nabati ini tidak hanya membantu meningkatkan hasil panen, tetapi juga melindungi lingkungan desa kita."

Program ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pertanian setempat, yang melihat potensi besar dari penggunaan pestisida nabati dalam mengurangi dampak negatif pestisida kimia. Mereka berharap metode ini bisa menjadi model yang diterapkan di desa-desa lain di daerah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun