Mohon tunggu...
Jessica BrSiburian
Jessica BrSiburian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Good People

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Terbaru

12 Maret 2020   21:30 Diperbarui: 12 Maret 2020   23:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Coronavirus ini merupakan suatu keluarga virus yang sudah ada sejak dulu,virus yang menyebabkan influenza. Secara garis besar coronavirus adalah virus Zoonotik artinya, virus yang berasal dari hewan termasuk unta, kucing, kelelawar,ular.  Tetapi  bisa ditularkan ke manusia. Pada manusia dapat menyerang saluran pernapasan ringan (flu,common cold) dan berat (pneumonia) hingga menyebabkan kematian.

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertamaa masuk ke dalam tubuh.

Coronavirus ini merupakan suatu keluarga virus yang sudah ada sejak dulu , virus yang menyebabkan influenza. Secara garis besar coronavirus adalah virus Zoonotik artinya, virus yang berasal dari hewan termasuk unta, kucing, kelelawar,ular.  Tetapi  bisa ditularkan ke manusia. Pada manusia dapat menyerang saluran pernapasan ringan (flu,common cold) dan berat (pneumonia) hingga menyebabkan kematian.

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertamaa masuk ke dalam tubuh

7 varian mutasi yang menyebabkan sakit pada manusia dua diantaranya adalah SARS CoV (Severe Acute Respiratory Sndrome) muncul pada tahun 2002 dengn angka kematian 13%. MERS CoV (Middle East Respiratory Syindrome) muncul pada tahun 2011 dengan angka kematian yang cukup tinggi mencapai 30%-40%.   Lalu  COVID-19 yang muncul pada tahun 2019 dengan angka kematian 2%-3%.

Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19.  Virus ini sampai sekarang masih belum memiliki vaksinnya di Indonesia. Kita sebagai manusia dan tenaga medis,saat ini hanya bisa mengandalkan sistem imun tubuh untuk membantu pemulihan dan pencegahannya hanya sekedar cuci tangan sesudah beraktivitas apa pun itu, jangan menyentuh area bibir, hidung mata dengan tangan kotor.

Untuk beberapa negara di Asia saat ini sudah mampu mendeteksi virus Corona . Namun apakah Indonesia sudah mempunyai alat yang mampu mendeteksi virus Corona tersebut?

Berutung Indonesia sudah mempunyai alat yang mampu mendeteksi virus korona tersebut.  Kemenkes RI menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang bisa mendeteksi virus corona.  PCR ini diklaim sebagai alat baru yang digunakan Litbangkes untuk mendeteksi keberadaan COVID-19.

Kejadian yang cukup mencolok saat corona menyerang adalah langkahnya masker medis maupun masker N95- di beberapa daerah di Indonesia.  Kalaupun ada, dapat dipastikan harganya melambung tinggi.  Seharusnya yang menggunakan masker adalah para dokter dan para yang terkena  corona, bukan orang yang sehat .

Pada intinya walaupun angka kematian COVID-19 lebih kecil dari SARS dan MERS, kita harus tetap menjaga kesehatan dengan cara berolahraga dan memakan makanan yang sehat, berdoa, menjaga kebersihan dan jangan mudah termakan berita hoax yang akan menimbulkan kepanikan, karena kepanikan sendiri dapat mengganggu sistem imunmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun