Analisis Komunikasi Lingkungan (ROBERT COX, STEPHEN W. LITTLEJOHN, KAREN A. FOSS)
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Karena kehidupan di muka bumi akan berlangsung secara wajar jika lingkungan fisik tetap terjaga keseimbangannya.
Isu mengenai lingkungan masih kurang mendapat perhatian besar, terutama dari pemerintah. Usaha-usaha ke arah kepedulian lingkungan tidak cukup dinyatakan secara lisan saja, sehingga perlu pembuktian serta pendokumentasian perencanaan lingkungan. Hal ini penting, karena membantu penyebaran informasi secara terbuka pada semua pihak termasuk masyarakat umum dan juga akan membantu proses pemeriksaan kinerja lingkungan oleh pemerintah atau lembaga terkait.
Masyarakat memerlukan media yang dapat menginspirasi serta memberi kesadaran terhadap mereka akan pentingnya menjaga serta melestarikan lingkungan yang ada di sekitarnya. Tindakan yang memberikan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan yang nantinya diharapkan dapat memunculkan gerakan perubahan dapat dikatakan sebagai bagian dari komunikasi lingkungan.
Komunikasi lingkungan menggambarkan berbagai cara dan forum di mana warga, perusahaan, pejabat publik, jurnalis, dan kelompok-kelompok lingkungan meningkatkan kepedulian dan upaya untuk mempengaruhi keputusan penting yang mempengaruhi lingkungan bumi.
Komunikasi lingkungan merupakan salah satu bagian dari komunikasi pembangunan berkelanjutan yang telah dikenal sejak tahun 1960 an dan merupakan segala upaya dan cara serta teknik untuk penyampaian gagasan dan keterampilan dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas agar masyarakat dapat memahami, menerima dan berpartisipasi (Fatonah, 2008). Mereka dan orang lain menyadari bahwa pemahaman kita tentang alam dan tindakan kita terhadap lingkungan tidak hanya tergantung pada ilmu tetapi pada debat publik, media, internet, dan percakapan harian bahkan biasa.
Pandangan mengenai lingkungan dipengaruhi oleh konteks budaya, gaya hidup, yang diperoleh melalui komunikasi. Komunikasi disini akan memainkan peran penting di seluruh kebijakan dan kehidupan lingkungan. Komunikasi dengan berbagai media sebagai sarana penyampaian pesan membantu mengemas berbagai berita terkait isu-isu lingkungan ke dalam masyarakat. Berbagai pesan lingkungan yang disampaikan mulai dari fakta yang ada di lingkungan terkait daya tampung dan daya dukung yang dimiliki sumber daya alam, dampak dari kerusakan lingkungan seperti penyakit hingga bencana alam
Komunikasi lingkungan adalah sintesis beragam teori komunikasi dan teori lingkungan yang meneliti peran, teknik, dan yang menjadi pengaruh antara komunikasi dalam urusan lingkungan.Dalam buku teks-nya Komunikasi Lingkungan dan Ruang Publik, Robert Cox memberikan definisi yang lebih formal yang menempatkan komunikasi lingkungan sebagai bentuk aksi simbolis. komunikasi lingkungan merupakan sandaran yang kita gunakan sebagai pemahaman kita tentang lingkungan serta hubungan kita dengan alam, itu adalah media simbolik yang kita gunakan dalam membangun masalah lingkungan dan negosiasi masyarakat yang berbeda tanggapan kepada mereka.
Komunikasi lingkungan juga merupakan keadaan dimana penelitian dan teori dalam lapangan dipersatukan oleh fokus pada komunikasi antara manusia dan hubungannya atau keterkaitannya dengan lingkungan. komunitas yang mempelajari komunikasi lingkungan yang sangat peduli dengan cara orang berkomunikasi tentang dunia alam karena mereka percaya bahwa komunikasi tersebut memiliki efek luas pada saat krisis lingkungan terutama yang disebabkan oleh manusia. Catatan ini menguraikan beberapa peneliti cara yang mempelajari penggunaan komunikasi lingkungan teori yang ada untuk menyelidiki pertanyaan khusus mereka tentang hubungan antara manusia dengan alam.
Pola komunikasi lingkungan terjadi secara interaktif atau dialogis bukan hanya sekedar menyediakan dan menyebarluaskan informasi lingkungan. Media massa sebagai bagian dari civil society diperlukan sekali dalam upaya pengelolaan lingkungan termasuk hutan. Undang – Undang no 40 tahun 1999 tentang pers dan Undang-Undang no 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup telah menetapkan bagaimana keterkaitan media massa dan pengelolaan lingkungan yang meliputi partisipasi masyarakat dan transparansi dalam pengelolaan lingkungan
Cara-cara kita berkomunikasi kuat mempengaruhi persepsi kita tentang dunia hidup, yang pada akhirnya persepsi ini membantu membentuk bagaimana kita mendefinisikan hubungan kita dengan alam dan bagaimana kita bertindak terhadap alam. Ruang publik muncul sebagai ruang diskusi untuk berkomunikasi atau membicarakan tentang lingkungan Hidup.