Seperti yang kita tahu, korupsi sudah banyak menyebar di Indonesia dan tidak pandang bulu dalam bidangnya, misalnya di bidang politik, ekonomi, dan lain-lain. Salah satunya adalah korupsi di bidang olahraga terutama di persepakbolaan.Â
Sebelumnya memang sudah ada rumor atau isu-isu tentang korupsi di persepakbolaan di Indonesia. Tapi, akhir-akhir ini muncul sebuah pernyataan baru tentang korupsi di persepakbolaan Indonesia. Tetapi pertama-tama kita harus mengetahui dulu definisi dari korupsi.
Korupsi di dalam Black's Law Dictionary adalah "suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak-pihak lain, secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, bersamaan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain".
Korupsi itu bisa dilakukan lewat banyak cara, baik dari cara yang umum hingga cara yang kompleks. Salah satunya adalah korupsi di persepakbolaan Indonesia yang membuat salah satu mantan pemain tim PSS Sleman dan Persela Lamongan yaitu Kristian Adelmund dipecat dari salah satu klub Indonesia. Ia barusan membongkar tindakan korupsi di persepakbolaan Indonesia kepada salah satu media Belanda.
"Semuanya sempat berjalan baik dan para fans sangat mengahrgai saya. Namun tiba-tiba saya didepak tanpa belas kasihan. Dengan cara ini, pelatih bisa mengambil pemain baru dan memasukkan keuntungan ke kantongnya sendiri," ujarnya kepada Vice Sports, salah satu media belanda.
Selain itu dia juga mengungkapkan beberapa tindakan tercoreng lainnya di persepakbolaan indonesia selama bermian di Indonesia. Salah satunya adalah dia pernah melihat bahwa bos tim lawan pernah mendatangi ruang ganti wasit sambil membawa pistol. Ini merupakan sebuah bukti bahwa korupsi telah menjalar kemana-mana, tidak hanya bidang politik saja, melainkan juga bidang olahraga terutama persepakbolaaan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H