Mohon tunggu...
Juli Simbolon
Juli Simbolon Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya seorang penulis amatir yang bercita- cita menjadi penulis terkenal atau IT.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Indonesia Lebih Baik Berkat Internet

28 November 2014   07:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2014 sudah mau berakhir, dan kalau boleh cerita sedikit, sampai sekarang ada sebuah mimpi saya yang belum terwujud, yaitu lulus di PTN X dengan jurusan Y. Nyesek banget sih, apalagi kalau ingat betapa beratnya perjuangan saya belajar siang- malam demi itu dan Tuhan justru melabuhkan saya di PTN A dan jurusan B yang saya kurang sreg dengan itu. Sampai sekarang masih nangis kalau ingat itu semua (Doain saya agar ditahun 2015 bisa mewujudkan mimpi itu, ya hehehe... )

Kembali ke laptop. Siapa sih yang tidak punya impian dan harapan? Bahkan orang yang sudah hampir meninggal saja pasti masih memiliki harapan untuk bisa bertahan hidup. Saya yang sudah menangis berminggu- minggu karena impian saya itupun masih bertekat untuk bisa mendapatkannya ditahun 2015. Saya juga yakin para pembaca pasti pernah mengalami seperti yang saya alami. Jika tidak? Kelak kamu akan mengerti. Biar waktu yang menjawab semua itu...

Kita semua tau kalau ada harapan yang bisa diwujudkan dalam waktu singkat dan dengan pengorbanan yang sedikit, misalnya ingin memiliki koleksi bunga yang baru. Dan ada juga mimpi yang membutuhkan waktu lama dan banyak pengorbanan untuk mewujudkannya, misalnya saya harus belajar bertahun- tahun dan berkorban sangat banyak baik waktu. tenaga, dan materi, dan bahkan ujung- ujungnya belum terwujud.

Para pembaca juga pasti memiliki impan. Entah itu bersifat pribadi yaitu ingin bisa sukses dalam berkarir, atau ingin orang terkasih yang sedang sakit bisa memperoleh kesembuhan, atau mungkin bagi pendidik dan pengajar ingin agar kelak muridnya bisa menjadi pribadi yang mampu membenahi bangsa kita. Banyak.. Banyak sekali harapan yang ingin kita wujudkan.

Bagaimana cara mewujudkannya? Banyak juga caranya.. mulai dari hanya mengorbankan dana untuk membeli yang diinginkan, mengorbankan waktu untuk melakukan hal tersebut, atau mengorbankan tenaga dan pikiran untuk menciptakan atau membangun yang diinginkan tersebut, bahkan mungkin gabungan dari itu semua.

Namun kita juga sadar, tidak semua dari harapan kita itu timbul untuk diwujudkan...

Iya, memang tidak semua harapan itu ada untuk diwujudkan. Sekarang saya berumur 18 tahun dan mulai membuat harapan sejak berumur 4 tahun. Namun apakah semua harapan yang saya buat itu terwujud? Tentu saja tidak. Kenapa tidak?


  • Karena waktunya belum tepat


Kadang kendalanya adalah waktu. Misalnya, kita manusia paling kaya dan ingin punya pesawat luar yang bisa mengelilingi galaxy Bima Sakti ini hanya dalam waktu 1 detik, padahal pesawatnya juga belum diciptakan. Cukup mustahil untuk memenuhinya. Mungkin dengan menunggu beberapa tahun atau puluh tahun lagi akan muncul alat seperti itu, namun bukan saat ini, Kelak..


  • Karena kita belum/ tidak pantas dengan itu


Misalnya saya ingin kuliah di Oxford University, padahal berbahasa inggis saja belum bisa sefasih mereka yang kuliah disana. Mungkin dengan memaksa aka ada cara lain untuk sekedar bisa kuliah disana, namun akankah saya betah? Tentu tidak. Jangan- jangan baru seminggu kuliah disana saya akan langsung di Drop Out. Namanya juga memaksakan kehendak. :D


  • Karena kurang bertekat dan tidak ada tindakan


Tekat juga menentukan. Yang paling sederhana saja. Kita ingin diet ala OCD, namun tidak pernah olahraga... pola makan juga tidak diperbaiki... bukannya OCD yang di TV, yang ada kita OCD pangkat 3..

OCD- Ora Cocok Diet (Bahasa Jawa yang artinya tidak cocok diet)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun