siapa sih yang belum pernah merasakan sakit? yang merasa boleh acung tangan :)
yahh, kebanyakan manusia kurang mensyukuri kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan berupa kesehatan, mungkin ini terjadi karena sudah biasa merasakan sehat. tetapi bagaimana seandainya kita diuji dengan rasa sakit, misalnya saja batuk, pusing, flu, sakit gigi...? pasti deh seharian kita bawaannya tidur mulu, terkadang tidur pun tak nyenyak apalagi ketika kita merasakan sakit gigi, huahhhhh kayak dipukul2 saja ni gigi. begitupun dengan flu, biasanya yang saya rasakan ketika flu ini mata jadi sepet, pusing, badan pegel, dan yang menyebalkan adalah ketika ingus terus meler, hmmmm musti siap2 sapu tangan atau berkali-kali (jebrat jebret pakai tangan) sampai-sampai hidung ini merah kayak hidung badut..
Sebagaimana kenikmatan-kenikmatan lain yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya, kesehatan juga termasuk kenikmatan yang sangat menuntut untuk disyukuri. Namum janganlah pernah kita lupa-sebagaimana setiap kenikmatan yang ada- di samping harus disikapi dengan expresi syukur yang benar dia juga merupakan alat uji untuk menilai keimanan seseorang di hadapan Rabbnya. Maka akan ada orang yang diuji dengan sakit, ada juga yang diuji dengan kesehatan dan kebugaran fisik, yang beruntung adalah yang bisa mensikapinya dengan baik sehingga apa yang dialami akan menjadi tangga untuk meniti ketinggian derajat di mata Rabbnya.
Dari Ibnu Abbas R.A., ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Terdapatdua nikmat yang banyak membuat orang tertipu ; nikmat sehat dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Beberapa hal yang menunjukkan ketertipuanya seseorang dalam mensikapi nikmat sehat ini, diantaranya adalah ;
Pertama : Melupakan kematiantidak mempersiapkan bekal akhirat.
Terkadang orang lupa, ketika dikaruniai kesehatan dan kebugaran fisik yang prima, tidak pernah ia mengeluhkan rasa sakit, bahkan jarang ia merasa badannya pegal-pegal, begitu terjaga kesehatannya bahkan otot-otot fisiknya juga terawat bahkan terlatih dengan baik. Dia lupa… dia lupa atau terlenakan bahwa dia juga akan mati, atau kalaupun dia yakin akan mati dia seakan yakin bahwa itu nanti, Hal itu masih sangat lama sehingga dia tidak menyiapkan hari perjumpaan dengan kematian yang merupakan hari perpisahannya dengan kehidupan dunia. Karena betapa urgenya masalah kematian, mangingatnya akan menasehati kita bahwa kesempatan kita di muka bumi ini terbatas sementara kehidupan setelah kematian itu sesuatu yang sangat pasti dan berlangsung sepanjang masa.Rasulullah meminta kita ntuk banyak mengigatnya
Kedua : Tidak Berhati-Hati Dalam Hal Makan, Minum dan Aktifitas
Orang yang tertipu melihat nikmat kesehatan cenderung tidak bisa menghargai kesehatannya, tidak menjaganya dengan baik, maka dampaknya ia akan menikmati sesuatu yang enak walau tidak menyehatkan, yang lezat walau merugikan kesehatannya, bahkan sangat mungkin ia akan melakukan aktifitas-aktifitas yang sesungguhnya tidak mendukung terjaganya kesehatan yang sedang ia nikmati.
Ketiga : Melakukan Kemaksiatan, dan Gaya Hidup Hura-Hura Dengan Dalih “Selagi Masih Muda”.
Biasanya di masa muda seseorang sedang merasa kuat, bersemangat, ingin melakukan banyak hal. Kesadaran penuh akan kebugaran yang sedang ia rasakan kadang membuatnya lupa untuk memanfaatkannya demi melakukan kebaikan, namun sebaliknya dorongan kuat dalam dirinya membuatnya melakukan banyak hal yang tidak benar dalam hidup ini mumpung masih muda. Maka sebagian mereka mengatakan “tidak apa-apalah mumpung masih muda, kapan lagi”. Disinilah dia tertipu melihat masa mudanya yang seharusnya dijadikan masa emas untuk menghasilkan banyak karya kebajikan. “Rasulullah saw bersabda, “Manfaatkan lah lima hal sebelum tiba lima hal lainnya, masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kecukupanmu sebelum masa kemiskinanmu, masa luang sebelum tiba masa sibukmu dan masa hidup sebelum matimu”.
para pembaca yang budiman, sudahkah kita renungkan betapa berharganya kesehatan?? bahkan adik sepupu saya pernah tidak bisa buang angin (kentut) sudah menghabiskan biaya buat membayar dokter. semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat yang kita terima. karena apabila kita bersyukur atas nikmat niscaya akan ditambah kenikmatan baik secara material maupun imaterial. amien
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H