Mohon tunggu...
jeslyn suryadi
jeslyn suryadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswi

Murid smp yang menjalani tantangan 30 hari menulis

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Bayangan di Kamar Tidur - Part 2 (End)

15 Oktober 2024   17:48 Diperbarui: 15 Oktober 2024   19:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/elisa9_01/

     Saat lampu menyala kembali, Maya mendapati dirinya sendirian di ruang tamu. Paranormal itu menghilang, dan semua pintu terkunci. Dalam keputusasaannya, Maya mendengar bisikan lembut di telinganya, "Bantu aku."Dia mengikuti suara itu ke arah kamar tidurnya. Di sana, dia menemukan buku harian neneknya terbuka, dan di halaman yang terbuka terdapat gambar seorang gadis kecil. Maya menyadari bahwa gadis itu adalah roh yang menghantuinya saudara perempuannya yang hilang dalam kecelakaan tragis puluhan tahun lalu. Maya berjanji untuk membantu menemukan kedamaian bagi roh itu. Dia melakukan ritual yang diajarkan oleh paranormal untuk membebaskan jiwa terperangkap. Ketika dia mengucapkan kalimat terakhir, suara jeritan dan ratapan mengisi udara, membuatnya terjatuh ke lantai. Seakan seluruh rumah bergetar, bayangan gelap itu muncul, kini lebih jelas wajah gadis kecil itu penuh kesedihan.

     Dalam momen mencekam itu, Maya merasakan campuran antara ketakutan dan belas kasih. "Aku akan membantumu," ucapnya dengan suara bergetar. "Bersama kita bisa menemukan kedamaian." Tiba-tiba, cahaya terang menyelimuti ruangan, dan suara itu menjadi lebih tenang. Bayangan gadis kecil itu mendekat, menatapnya dengan harapan. Namun, saat Maya merasa ada kemajuan, sekelilingnya berubah menjadi gelap. Sesuatu yang lebih besar dan lebih gelap muncul dari bayang-bayang sesuatu yang ingin menghalangi Maya. Dia berusaha sekuat tenaga untuk melawan rasa takutnya dan memusatkan perhatian pada gadis kecil itu, menuntunnya menuju cahaya. Di saat-saat terakhir, suara teriakan itu mereda, dan cahaya mulai menyusut. Bayangan itu menghilang, meninggalkan Maya terengah-engah, terjatuh di lantai.

     Maya terbangun di kamar tidurnya, merasa lelah tetapi damai. Rumah itu terasa lebih ringan, dan suasana yang awalnya mencekam kini dipenuhi kedamaian. Dia melangkah keluar dari kamar dan menemukan semuanya kembali ke tempatnya. Tidak ada suara aneh, tidak ada bayangan. Sejak saat itu, Maya memutuskan untuk tinggal di rumah neneknya dan merawatnya. Dia mengubahnya menjadi tempat yang penuh cinta dan kenangan. Dia tidak hanya menyelamatkan roh saudarinya, tetapi juga menemukan kekuatan dan ketenangan dalam dirinya sendiri. Namun, di sudut hatinya, ia selalu mengingat malam ketika bayangan kegelapan mengintai, mengingatkan dia bahwa kadang, masa lalu tidak pernah sepenuhnya pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun