Namanya adalah Jeslyn Nadia Kristanti lahir di keluarga sederhana pada tanggal 25 April 2007. Memiliki Ayah bernama Budi Hariadi Tanoedjaja, ibu bernama Yetti Novi Purwarni, dan seorang kakak perempuan bernama Irene Devina Eka Putri. Ayahnya seorang pegawai swasta, juga ibunya adalah guru swasta, sedangkan kakaknya sebagai pegawai magang bank swasta. Ia tinggal di rumah sederhana di salah satu dusun kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Biarpun begitu ia selalu memiliki tekad untuk "Melangkah Tanpa Batas, dan hadapi semua kesulitan", ujarnya dengan penuh keyakinan. Menjadi sosok yang gemar menyanyi dan selalu ceria itulah yang orang kenal. Ia selalu berusaha dengan kerja keras untuk meraih setiap cita - citanya dan keinginannya. Inilah kisah hidupnya sebagai anak terakhir di keluarga Budi Hariadi Tanoedjaja. Simak artikel berikut iniÂ
Ia memulai sekolahnya pada umur 3 tahun di TK Kristen Petra Jombang. Ya mungkin memang terlalu dini untuk memulai sekolahnya, namun dengan rayuan dan rengekannya kepada orang tuanya, akhirnya orang tuanya menyekolahkannya. Hingga SD ia tumbuh menjadi anak yang ceria dan aktif. Suka dengan hal - hal yang baru bahkan pernah mengikuti eskul membatik saat SD kelas 4 Â karena ia ingin tahu rasanya membuat batik. Namun tidak bertahan lama di eskul batik karena ia harus mengalami kecelakaan kecil tangannya terkena "malam" batik ketika hendak mematikan kompor yang digunakan untuk memanaskan "malam". Tangannya terbakar dan harus dilarikan ke dokter. Namun kegigihannya untuk mencoba hal baru tidak berhenti meskipun ada banyak resiko yang ia tanggung. Ia juga tetap menyukai batik walaupun pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan. Masuk ke SMP Kristen Petra ia tetap menjadi anak yang aktif.Â
Hingga pernah menjadi calon ketua osis pada saat kelas 8. Walaupun ia belum berkesempatan untuk menjadi ketua osis ia menjadi bendahara osis sempat mengalami kekecewaan namun ia tetap menjadi pengurus osis yang baik. Ditengah pandemi covid - 19 ia tetap menjalankan tugasnya sebagai osis dengan melaksanakan program berbagi sembako, hingga talk show online dan menjadi MC pada saat Edu Expo Virtual.
Tak berselang lama ia naik kelas 9 dan harus menghadapi banyak ujian untuk kelulusan kelas 9 ia tetap fokus belajar dan tidak pernah menyerah untuk menghadapi ujian. Ditengah - tengah ujiannya ia masih bisa membagi waktunya untuk melayani di gereja. Ia juga menjadi pengurus di komisi remaja hingga saat ini ia menjadi Ketua Komisi Pemuda Remaja gereja. Setelah lulus ia memantapkan langkahnya untuk bersekolah di SMA Negeri. Menjadi hal yang sangat bimbang untuk memilih SMA Negeri di Jombang. Ia harus memilih antara SMA 1 atau 3 yang dijadikan pilihan jalur nilai akademik SMA. Namun ia memilih SMA Negeri 1 Jombang mengingat bahwa kakak saya seorang alumni disana dan saya menjadi yakin untuk memilih SMA 1 Jombang. Hingga pada saat pengumuman saya benar masuk ke SMA Negeri 1 Jombang rasanya senang dan bersyukur karena bisa diterima disalah satu SMA favorit di Jombang. Pada saat ia bersekolah di SMA Negeri cukup sulit baginya untuk beradaptasi karena selama 9 tahun saya bersekolah di Sekolah Swasta. Namun ia terus berusaha sebaik mungkin, dalam mencari teman ia mendapatkan teman - teman baru yang berbeda dan guru - guru baru. Ia menikmati masa SMAnya dengan menjadi seorang yang aktif dan mendapati ranking 3 besar pada saat ujian. Karena keaktifan nya ia juga menjadi ketua ekskul paduan suara di sekolah. Ia juga aktif mengikuti lomba dan berhasil memenangkan lomba FLS2N Cipta Lagu 2024. Hingga saat ini ia kelas 12 ia tetap menjadi anak yang aktif dikelas. Ia bercita - cita masuk ke perkuliahan di Institut Teknologi sepuluh Nopember oleh sebab itu ia gemar mencari lomba di tingkat perkuliahan. Itulah kisah hidup Jeslyn Nadia Kristanti hingga saat ini. Cukup panjang namun bermakna bagi sebagian orang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H