Mohon tunggu...
Jesika Puteri Simanjuntak
Jesika Puteri Simanjuntak Mohon Tunggu... -

I love Jesus , My Family and Gigi CherryBelle

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Bahasa Menunjukkan Bangsa"

23 September 2012   09:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:52 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa kita atau Bahasa Indonesia mungkin adalah Bahasa yang mudah orang Asing pelajari, dibandingkan dengan kita yang begitu kurang cepat untuk mempelajari Bahasa Asing mereka. Tapi kadang kala justru pada pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah apalagi waktu Ujian Nasional , kita malah mendapat nilai yang lebih rendah dari pelajaran Bahasa Inggris atau Bahasa Asing Lainnya yang dipelajari di sekolah, kenapa begitu ? saya sempat bertanya dalam hati , apakah kita terlalu menyepelekan bahasa kita sendiri ? jawabanya sampai sekarang saya belum bisa jawab , pernah juga pertanyaan ini saya ajukan pada guru yang mengajarkan saya Bahasa Indonesia di sekolah , jawabannya sih kata beliau , karena soal-soal yang dimuat dalam ujian tersebut banyak yang menjebak, satu pertanyaan mungkin ada jawaban yang hampir sama , padahal sebenarnya bukan sama.

Pernah lagi , waktu itu ada ujian praktek mata pelajaran bahasa Indonesia disuruh bikin drama sama guru dan di praktekan di depan kelas , murid di kelas kami dibagi jadi beberapa kelompok , karena saya sekolah di perguruan yang di dominasi oleh kaum atau orang tionghoa , jadi pada saat pembagian kelompok , ya warga tionghoa dengan warga orang tionghoa , dan pribumi dengan pribumi , jadi tidak ada rasa nasionalisme dan sikap untuk saling menghargai perbedaan di kelas kami ini. Pokoknya itulah, jauh dari perasaan tersebut lah ya. Hehe

Pada saat penilaian di depan kelas , kelompok orang tionghoa bermain peran mereka dengan baik , mendapat tepuk tangan yang meriah dari teman-teman termasuk guru. Tiba pada saat kami atau orang pribumi yang tampil , mendapat sorakan dari teman-teman, katanya kurang menjiwai, kurang dapat berekspresi seperti yang diharapkan , lalu guru memberi penilaian , beliau bilang , mengapa kalian yang pribumi tidak dapat melebihi seperti yang dilakukan oleh teman-teman kalian yang warga tionghoa , sebenarnya jika dibanding kan dengan mereka , kalian yang warga asli Indonesia seharusnya jauh lebih oke , karena kalian memang kesehariannya menggunakan bahasa Indonesia ,baik dirumah ataupun dimana saja lah , sedangkan mereka kan , dirumah atau kalau sedang mengobrol dengan temannya yang sama-sama orang tionghoa menggunakan bahasa ibu mereka , jadi lebih kurang berkesempatan untuk berbicara bahasa Indonesia yang baik , Terang guru sama kami orang asli pribumi. Pertanyaan yang sebelumnya, muncul lagi kenapa ya begitu ? aduhh kadang juga saya jadi pusing bin stres memikirkannya.

Belajar Bahasa Indonesia sebenarnya gampang-gampang susah , gampang dimengerti ,tapi ada juga yang susah dipahami. Belajar Bahasa Asing sebenarnya jauh lebih sulit kata orang-orang , tpi menurut saya sih , jauh lebih sulit untuk belajar bahasa Indonesia , dalam pelajaran bahasa Indonesia banyak banget materi yang memang harus dipelajari untuk dapat menyelesaikan sekolah kita .

Walaupun Bahasa kita gampang dipelajari orang asing , dan kita kurang cepat mempelajari bahasa asing mereka , tapi tidak sedikit juga orang kita atau indonesia yang mampu menyelesaikan sekolahnya dengan gelar SS atau Spdjurusan bahasa inggris atau jurusan bahasa asing lainnya , biar kata Cuma gelar doang ,belum tau kepastiannya hehe . Penggunaan bahasa indonesia juga tidak bisa sembarangan konon kata guru saya ,Kita harus tau kita sedang mengobrol dengan siapa dan harus tau juga itu dalam keadaan formal atau bukan , kata guru saya itu namanya sopan santun berbahasa. Seperti kata peribahasa juga yaitu ‘Bahasa menunjukkan Bangsa’ . Kalau sehari hari kita menggunakan bahasa yang baik dan benar , orang juga akan percaya bahwa kita memang datang dari keluarga yang baik-baik juga .

Menurut survey , eh bukan survey juga , menurut penelitian , kok penelitian lagi sih? Ehem ehem , Menurut hasil pengamatan saya sendiri , kebanyakan orang pendiam yang memiliki tata bahasa yang santun , itu menurut saya , waktu itu saya masih kelas 1 SMA dan saya sekelas dengan orang yang karakternya pendiam , tidak pernah ngomong kecuali kalo diajak bicara oleh teman atau guru , nah pada saat sesekali ngomong tersebut lah , Nampak karakter bahasa teman saya ini , dari cara ngomong dan penggunaan bahasa yang santun memang menunjukkan bahwa dia dirumah nya diajari sikap untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan , orang nya juga terlihat jadi lebih ramah dan banyak orang yang segan dengannya. Pernah lagi , ditempat saya kursus bahasa , saya juga mendapatkan teman yang lumayan pendiam , kalau pun diajak ngobrol , suara nya pasti dikalahkan oleh suara semut , habis pelan banget . walaupun demikian , kalau kami ada ujian bercerita didepan kelas, dia pasti menghayati sekali cerita yang dibacanya walau dengan suara yang kecil . Penggunaan bahasa cerita nya pun sangat menarik dan kosakata nya pun jauh lebih banyak dari cerita kami temannya yang lain.

Tidak ada salahnya jika kita menggunakan bahasa yang santun dan sopan , malah jadi lebih baik dan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ini , memiliki tata bahasa yang patut di pelajari oleh bangsa lain , jadi pada bulan bahasa ini mari kita mencoba menjadikan bahasa Indonesia ini menjadi bahasa internasional . mari menaikkan citra bangsa dan bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta berwawasan tinggi . HIDUP BAHASA INDONESIA !!

Note : Tulisan ini asli milik pemilik Akun Kompasiana ini, jika ada kata yang kurang berkenan saya mohon maafdan atas kesediaan juri membaca tulisan ini saya ucapkan terimakasih .

JAYALAH INDONESIAKU!

° • · ♡·♥ τнänk чöü ♥·♡ · • °:

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun