Aku Masih Menanti
Dalam suatu kehilangan yang paling
Ada ribuan tanya yang mengudara
Melayang bebas tanpa mengecup jawab
Hanya bisa menanti kapan akan Aku utarakan kepadamu
Mungkin suatu hari nanti,
Dalam sebuah temu yang entah kapan, Aku masih berharap.
Aku masih seumur jagung
Kala banyak suara bertanya perihal keberadaanmu, yang
akupun tak tau
Ada malu dan ragu saat kata itu dilempar
"Ayahmu siapa ?, Â Ayahmu dimana ?"
Dan dari tubuh yang punya dekap paling teduh, ia meredam tanya itu.
"Ia adalah cinta pertamamu yang hilang dimakan waktu, dan nanti akan hadir pula bersama waktu".
Aku masih menanti waktu yang Ibu bilang pasti itu
Terus meredam tanya yang tak pernah bisu didalam kata sabar
Mungkin nanti, akan ada dekap sakral saat temu
Bersama tangis yang meneriaki rindu
Aku masih menanti waktu yang Ibu bilang pasti itu
Meski aku sendiri sering di perbudak ragu
Aku akan tetap menantimu , dalam suatu temu, Ayah.
Ruang Imaji, 08 September 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H