Mohon tunggu...
Jesika Devi mufita Anggraini
Jesika Devi mufita Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo saya jesika hobiku jalan-jalan memasak menjahit dan masih banyak lainnya ☺️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa

30 Oktober 2023   21:49 Diperbarui: 30 Oktober 2023   21:54 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia salah satu  negara yang bisa dikatakan memiliki suatu kelebihan daripada negara lain. Di negara ini banyak sekali memiliki sebuah pulau. Negara dengan dua musim yakni musim hujan maupun musim kemarau. Negara memiliki beragam macam tradisi suku adat  istiadat intinya mempunyai suatu  keberagamaan yang berbeda.  Cara kita untuk memahami atau mengerti identitas nasional yakni dengan membedakan bangsa satu dengan bangsa lainnya atau mebandingkannya bangsa satu  dengan  bangsa lainnya dengan mencari sisi-sisi perbedaan pada diri bangsa tersebut. Identitas national ini berarti sebagai sifat atau kepribadian nasional yang dimiliki setiap suatu bangsa yang merupakan kunci untuk membedakan bangsa satu dengan bangsa lain. Di sini terdapat faktor yang menjadikan di suatu bangsa mempunyai  identitas yang berbeda . Faktor-Faktor tersebut adaklah kondisi geografis, ekologi, demografi, sejarah, budaya dan karakteristik masyarakat.  Kepribadian orang di negara-negara yang wilayah dan  geografisnya berbeda dengan  negara. Identitas nasional berasal dari kata identy dan  bangsa secara makna yang memiliki arti ciri-ciri,tanda atau identitas yang menempel pada seorrang atau sesuatu yang membedakan dari dalam dirinya.

Indonesia adalah negara agraris.. Sebagian besar dari 4..444 penduduk  Indonesia bermata pencaharian bertani.. Sistem sosial yang umum dimiliki sebagian besar suku di Indonesia adalah sistem Gemmeinschaaft (paguyuban/masyarakat/komunitas bersama).. Sistem kekerabatan di mana masyarakat memiliki ikatan emosional yang kuat dengan kelompok etnis mereka.. Masyarakat Indonesia cenderung membentuk perkumpulan jika berada  di luar daerah, misalnya: Persatuan Pelajar Sulawesi, Riau, Aceh, Kalimantan, Papua dan lain-lain di Yogyakarta.. Ikatan kelompok ini akan  menjadi lebih luas jika masyarakat Indonesia di luar negeri.. Ikatan emosional yang terbentuk bukan lagi ikatan kesukuan, tetapi ikatan kebangsaan.. Masyarakat Indonesia jika berada di luar negeri biasanya mereka akan  membuat organisasi paguyuban Indonesia di mana mereka tinggal.. Inilah ciri khas Bangsa Indonesia yang bisa membangun identitas nasional.. Nasional dalam hal ini adalah dalam kontek bangsa (masyarakat), sedangkan dalam konteks bernegara, identitas nasional bangsa Indonesia tercermin pada bahasa nasional, bendera, lagu kebangsaan, lambing negara gambar Garuda Pancasila dan lain-lain.. Identitas nasional bersifat dinamis.

Selalu ada kekuatan tarik menarik antara etnisitas dan globalitas. Etnisitas memiliki watak statis, mempertahankan apa yang sudah ada secara turun temurun, selalu ada upaya fundamentalisasi dan purifikasi, sedangkan globalitas memiliki watak dinamis, selalu berubah dan membongkar hal-hal yang  mapan, oleh karena itu, perlu kearifan dalam melihat ini Globalitas atau  globalisasi adalah kenyataan yang tidak mungkin dibendung, sehingga sikap arif sangat diperlukan dalam hal ini Globalisasi itu tidak selalu negatif.

Tanda Indonesia terletak pada nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila .. Nilai-nilai Pancasila mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk suatu sistem makna yang mampu mempersatukan keberagaman bangsa Indonesia.. Nilai-nilai tersebut terdapat dalam  kehidupan di 4..444 wilayah Indonesia.. Belum ada dokumen yang menunjukkan  ada daerah di Indonesia yang menganut paham atheis. Keseluruhan orang memahami keberadaan Realitas Tertinggi yang mewujud dalam ritual pemujaan.. Ada pemujaan dan bahkan pengorbanan  kepada makhluk gaib, khususnya Tuhan.. Masyarakat pun tidak menolak ketika "Tuhan" menjadi landasan dasar  negara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun