Sepucuk Rasa
(Jesica Purba)
Duduk di pelataran gubuk itu
Kutuliskan rasa
Rasa pada mata
yang entah mulai  kapan
Melukiskan panorama indah
Nuansa surga
Duduk di atas sebatang kayu rapuh itu
Kutuliskan rasa
Rasa pada bibir
Yang entah mulai kapan
Menarik ku jauh
Jauh untuk berbalik
dari kesuraman fakta
Duduk di atas rerumputan basah
Kutuliskan rasa
Rasa pada insan
Yang entah mulai kapan
Kian mengundang tawa
Suka dan juga gema
Taukah dia rasa yang tersirat
Butuh media oleh 4 pasang mata indah itu?
Jauh, dalam, dan cukup curam
Terjal dan bebatuan sulit mempertemukan
Seketika harapan memupus...
Sepucuk rasaku terhenti tanpa tujuan pasti
Dia yang kudamba
Menginginkan rasa yang biasa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H