Penulis: Karisma Indira Mahasiswa Psikologi Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka BelitungÂ
Generasi milenial, yang saat ini berada pada rentang usia 25-40 tahun, dihadapkan pada dilema yang kompleks dalam menyikapi masa depan. Di satu sisi, mereka tumbuh dalam era kemajuan teknologi yang menawarkan berbagai kemungkinan baru. Namun di sisi lain, mereka juga dihadapkan pada tantangan-tantangan sosial, ekonomi, dan ekologis yang semakin menantang.Â
Bagi sebagian milenial, masa depan terlihat cerah penuh dengan peluang. Mereka optimistis bahwa inovasi teknologi akan membuka pintu-pintu baru menuju kesuksesan dan kesejahteraan. Kemajuan di bidang kecerdasan buatan, robotika, dan teknologi biomedis misalnya, dilihat sebagai katalis untuk menciptakan pekerjaan baru dan meningkatkan kualitas hidup.Â
Di sisi lain, tidak sedikit milenial yang dilanda kecemasan dan kekhawatiran. Ancaman pengangguran akibat otomatisasi, ketidakpastian ekonomi, dan krisis iklim global menimbulkan kekhawatiran akan masa depan yang tidak menentu. Ketakutan akan tidak dapat memenuhi harapan orang tua, tuntutan kehidupan modern yang semakin tinggi, serta ketidakpastian pensiun di hari tua juga menjadi beban pikiran bagi banyak milenial.Â
Paradoks ini menuntut generasi milenial untuk memiliki ketangguhan mental dan keterampilan adaptasi yang kuat. Mereka harus mampu menyeimbangkan optimisme dengan kewaspadaan, serta mengelola kecemasan dengan tetap berpikir kreatif dan inovatif. Membangun ketahanan diri, mengembangkan keahlian yang relevan, serta memiliki jaringan sosial yang solid akan menjadi kunci bagi milenial untuk menavigasi masa depan yang tidak pasti.Â
Diperlukan upaya kolektif dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga lembaga pendidikan, untuk mendukung generasi milenial dalam menghadapi tantangan dan meraih potensi terbaik mereka. Hanya dengan demikian, dilema generasi milenial dapat diurai dan masa depan dapat dijalani dengan lebih optimis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H