Mohon tunggu...
Jerry Sen Tandrio
Jerry Sen Tandrio Mohon Tunggu... Lainnya - 18

UAJY-2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peduli Lingkungan melalui Bank Sampah APEL

11 Juni 2022   17:06 Diperbarui: 11 Juni 2022   18:25 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pembuangan sampah terbesar di dunia. Pembuangan sampah tidak dapat 100% diolah sepenuhnya dan mayoritas masyarakat Indonesia masih membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan lingkungan yang tercemar. Selain lingkungan yang tidak sehat, sampah yang terlalu banyak dibuang sembarangan dapat membuat penyumbatan selokan yang dapat mengakibatkan banjir karena gorong-gorong yang tersumbat tadi tidak mampu menyalurkan air. Pembuangan sampah sembarangan juga dilakukan di laut yang dapat merusak ekosistem laut, membunuh hewan-hewan yang ada di laut, mengontaminasi hewan-hewan yang ada di laut, dan lain-lain. Hewan-hewan yang terkontaminasi di laut tadi dapat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Dengan demikian, saya hendak menawarkan Win-win Solution dimana terdapat cara untuk dapat melestarikan lingkungan sambil mendapatkan keuntungan pribadi. Solusi yang saya berikan adalah dengan cara menabung sampah di bank sampah terdekat di wilayah anda. Bank sampah yang hendak saya perkenalkan kali ini adalah bank sampah APEL yang terletak di Jalan Cemp. No. 143 b, Gempol, Condong Catur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Tujuan dibentuknya bank sampah APEL ini adalah agar dapat berperan sebagai wadah untuk menampung sampah-sampah sekitar wilayah Gempol yang telah dipilah-pilah untuk didaur ulang. Hasil dari pengumpulan sampah yang telah dipilah ini akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau dapat disetorkan pada pengepul sampah. Bank sampah APEL ini juga mengelola sampah yang mereka kumpulkan untuk menjadi suatu kerajinan yang memiliki nilai ekonomis. Win-win Solution yang saya bahas tadi tentu saja tidak akan lengkap tanpa adanya keuntungan bagi para masyarakat yang mengumpulkan sampah pada bank sampah APEL.

 Dengan mengumpulkan sampah dan menyetorkannya pada bank sampah APEL ini, masyarakat mampu memperoleh keuntungan berupa sembako yang ditawarkan oleh bank sampah APEL. Walaupun bukan merupakan sesuatu yang terlalu berharga, namun menurut saya hal tersebut merupakan pertukaran yang cukup Worth It karena jika dihitung-hitung, masyarakat tersebut dapat mendapatkan suatu imbalan sambil menjaga lingkungan agar tetap bersih. Tujuan utama dari bank sampah APEL ini sebenarnya sangat mulia karena bank sampah ini memiliki program peduli lingkungan dan mampu memberikan hadiah bagi para masyarakat yang berkontribusi. Namun, bank sampah APEL ini memiliki beberapa permasalahan yang menghambat kemajuannya. Permasalahan utama yang menjadi akar dari masalahnya adalah kurangnya pengetahuan dan pengenalan masyarakat terhadap bank sampah APEL dan apa yang dapat bank sampah APEL lakukan. Untuk memperkenalkan bank sampah ini, tentu membutuhkan usaha yang besar dari pihak internal maupun eksternal agar masyarakat dapat menerima dan mau menabung disana. Selain itu, pandemi Covid-19 seperti saat ini juga membuat bank sampah APEL kewalahan dalam beraktivitas dan sangat menghambat aktivitas umum dari bank sampah APEL. Namun, tetap saja permasalahan utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah ketidaktahuan masyarakat terhadap bank sampah dan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Mungkin saja terdapat masyarakat yang mengetahui bank sampah serta keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh, namun tetap tidak menabung disana karena terlalu merepotkan atau tidak peduli terhadap lingkungan. Mereka mungkin sudah terbiasa untuk membuang sampah sembarangan, padahal dengan adanya bank sampah APEL ini, pekerjaan Tempat Pembuangan Akhir dapat berkurang sehingga ikut membantu meringankan pekerjaan orang lain. Walaupun diterpa oleh hambatan dan masalah yang begitu banyak, bank sampah APEL ini tidak menyerah begitu saja. Bahkan, anggota dari bank sampah APEL ini selalu meningkat dari tahun ke tahun, seperti awalnya pada tahun 2010, hanya terdapat 13 orang, lalu pada tahun 2011 bertambah 13 orang yang menjadi 26 orang, dan terakhir, pada tahun 2022, anggota bank sampah APEL ini sudah berjumlah lebih dari 300 orang dan akan terus bertambah lagi. Sebagai kesimpulan, bank sampah APEL ini merupakan komunitas yang mampu menghasilkan uang sekaligus bermanfaat bagi para masyarakat dan lingkungan sekitar. Walaupun terlibat dalam banyak permasalahan, namun bank sampah APEL ini tetap kukuh melanjutkan komunitasnya.

Daftar Pustaka

Anindita, H. (2020). Bank sampah : Pengertian, tujuan, dan manfaatnya. Diakses dari  Bank Sampah : Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya (jojonomic.com) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun