Gita kembali menegaskan "bencana gempa bumi tidak menyebabkan korban jiwa melainkan bangunan yang terdampak gempa yang dapat menyebabkan korban jiwa. Bangunan yang tidak dibuat agar tahan gempa, dapat menyebabkan korban jiwa akibat menimpa manusia disekitarnya."
"Bukan gempanya yang membunuh tapi bangunannya, maka dari itu pentingnya perkuatan struktur dengan membangun bangunan yang tahan gempa di wilayah berisiko gempa bumi seperti yang pernah terjadi di Kota Padang ini," tegas Gita
Menentukan kota Padang sebagai lokasi Uji Lapang, berdasar data InaRISK, Padang memiliki tingkat risiko gempa bumi kelas sedang hingga tinggi, lebih dari 60% wilayah kota Padang memiliki risiko gempabumi dengan luas risiko sebanyak 18.456 hektar dan 902.263 jiwa berpotensi terpapar gempa bumi.
Pengurangan Risiko BencanaÂ
 Pengurangan risiko bencana menjadi sangat penting karena : 1) Bencana  adalah  masalah  yang  kompleks  yaitu  dari faktor lingkungan hingga pembangunan; 2)Kesiapan  secara  konvensional perlu,  namun belum lengkap dan menyeluruh; 3) Pemaduan  dan  pengarustamaan  pengurangan  risiko bencana dalam pengambilan keputusan dan kegiatan  sehari-hari  memberikan  kontribusi  pada pembangunan yang berkelanjutan.
Sebagai kawasan yang sangat rawan gempabumi, daerah Sumatera Barat akan selalu menjadi kawasan yang sering diguncang gempa bumi. Oleh karena itu, semua stakeholder dituntut lebih serius dalam memperbaiki sistem penanganan bencana alam, baik dalam memperbaiki sistem pamantauan gempa bumi, Â pembuatan peta rawan gempa bumi, menyusun peta mikro zonasi gempa bumi, merencanakan bangunan tahan gempa bumi, maupun pendidikan masyarakat melalui sosialisasi mitigasi bahaya gempa bumi.
Hal tersebut disebabkan karena Sumatera Barat dilalui oleh tiga sumber ancaman gempa bumi yaitu zona sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone), Zona subduksi pertemuan antara lempeng tektonik India-Australia dengan lempeng Eurasia, dan sesar Mentawai (Mentawai Fault Zone).
Penyebab jatuhnya banyak korban gempa bumi dapat terjadi karena disebabkan salah satunya adalah kurang pahamnya masyarakat dalam menghadapi gempa bumi. Gempa berkekuatan 7.6 SR yang menimpa Padang tepat 11 tahun silam menjadi sebuah peristiwa yang melekat kuat diingatan masyarakat.
Gita berharap upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat, Daerah dan seluruh Pemangku Kebijakan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mencegah dampak yang lebih buruk ketika bencana itu datang di kemudian hari.
"Semoga upaya yg dilakukan ini dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat menghadapi potensi bencana gempabumi di Indonesia," ujar Gita.