Mengikuti rangkaian demi rangkaian Alumni Class & Temu Kangen Reuni FE UGM ‘85 sungguh sangat mengharukan, apalagi saat Prof (ret). Dr. Arief Suadi, MBA membuka pintu dan masuk ke Ruangan “Alumni Class” di Lantai 6 Gedung FEB UGM (21/09), suasana sentak berubah riuh, semua berdiri dan berlari berebutan sungkem , sangat kontras dibanding saat masa kuliah. “Dulu begitu beliau masuk, semua mahasiswa langsung duduk manis dan diam” ujar Primanita Setyono, Dra., MBA, Ak. Ketua Panitia Reuni 2013 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (FE UGM) Angkatan ’85 Prof Arief Suadi adalah guru besar yang juga dosen senior dengan disertasinya Security Price Movements in Response to FASB Statement No. 13. pada program Doctor of Philosophy dari The University of Missouri Columbia, USA pada tahun 1981 , Beliau sangat melegenda sebagai Dosen Killer apalagi untuk mata kuliah Controllership. Dosen Killer .. ya demikianlah beliau mendapat tambahan nama dari mahasiswa FE UGM waktu itu, namun sepertinya tidak hanya angkatan ’85 saja .. Namun itu dulu dan jika saat ini sebagian besar alumni FE UGM ’85 telah dapat menduduki jabatan penting diantaranya sebagai President Director IBM Indonesia, Deputi Menteri BUMN, General Manager Pelindo, Branch Manager Bank, Auditor, Board of Commisioner, Business Development Manager, CFO, Director, Country Human Resource Manager, Senior Corporate Human Resource Manager, Company, Finance Controller, Finance Director, Manager Divisi, Pejabat Fungsional Auditor, SAP Konsultan, Senior Relation Manager, Strategic Finance Senior Manager, Vice President, VP Commercial Business Risk Division, Wakil Rektor Akademik, Dosen, WAPEMRED Trans, Treasury sales & Trading Head, dan Owner Perusahaan, bukanlah tidak mungkin, jika tidak ada kontribusi Prof Arief Suadi dan dosen lainnya disini, khususnya pada saat menjadi Mahasiswa FE UGM. Primanita, menyampaikan “Dari apa yang disampaikan saat bertemu dosen khususnya Prof Arief Suadi, setelah 20an tahun kemudian, memiliki makna yang berbeda dengan yang ditangkap pada saat kuliah dahulu. Di alumni class, kita dapat mengerti bahwa setiap dosen selalu mempunyai tujuan agar tercapainya kesuksesan semua anak didiknya demi masa depannya. Mungkin karena saking kerasnya mendidik, maka muncullah label dosen killer di masa yang lalu”. “Sekarang pemahamannya melakukan sesuatu harus lebih dari yang diminta ataupun disyaratkan. Larangan masuk ketika terlambat, adalah pelajaran kedisiplinan waktu. Proses pendadaraan dengan tingkat kelulusan sangat rendah, sebenarnya adalah proses pembelajaran communication skills yg sangat menentukan kesuksesan individu di kemudian hari. Psikologi pendidikan dimasa yang lalu dengan sekarang sudah sangat jauh berbeda” ujar Primanita. “Oleh karena itu, ketika dosen yang saat ini mengajar turut hadir di alumni class, merupakan media self reflection dan pembuktian keberhasilan pendidikan yang dilakukan di masa yang lalu, adalah sarana bagus untuk self reflection dosen yang aktif. Waktu berdamai, saling memahami, maksud baik dosen dan mahasiswanya yang mungkin dulu dipersepsikan berbeda. Seandainya dapat ditangkap oleh dosen sekarang, maka proses pendidikan dengan menyentuh character building akan menjadi kekuatan lebih bermakna daripada sebuah proses untuk transfer knowledge” pungkas Primanita Alumni Class & Malam Temu Kangen Alumni FE UGM ’85 adalah agenda yang memberi kesempatan berterima kasih kepada para pengajar yang telah mentransfer ilmu dan wisdom yang bermanfaat kepada siswanya, sehingga menjadikan kami manusia yang bermanfaat bagi sesama. Yang lain adalah sekaligus menjalin networking sesama alumni, untuk kepentingan perluasan tali silaturahmi, yang dapat meningkatkan manfaat baik pribadi, bisnis dan sosial. Terima kasih Prof Arief ... sukses dan bahagia selalu untuk kita semua !! - - - Jerri Irgo - Freelance Photographer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H