Mohon tunggu...
Jernih.Is
Jernih.Is Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya jernih, hobi saya iyalah membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tari Pattudu Tommuane

2 Juni 2024   08:43 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TARI PATTU'DU TOMMUANE

Tari Pattudu Tommuane di Sulawesi Barat memiliki sejarah yang kompleks dan kaya. Tarian ini berasal dari suku Mandar yang tersebar di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Awalnya, tarian ini dibawakan oleh wanita untuk menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Seiring berjalannya waktu dan berkurangnya perang, tari Pattudu beralih fungsi menjadi tarian upacara adat yang ditampilkan saat pelantikan, pernikahan, dan khitanan.
    Di Majene, Sulawesi Barat, Tari Pattudu Tommuane dibawakan oleh pria yang membawa ruas bambu dengan ujung yang dilengkapi separuh kelapa, menghasilkan bunyi seperti ledakan senapan. Tarian ini memiliki empat variasi gerakan yang diulang-ulang dalam formasi sejajar, melingkar, dan berpasangan, diiringi oleh alat musik seperti gendang dan gong. Kostumnya meliputi celana tiga perempat, baju rompi, penutup kepala, dan beberapa perhiasan kalung.

   Tari Pattudu Tommuane memegang peranan penting dalam pelestarian budaya Sulawesi Barat. Penelitian yang dilakukan oleh Heriyati Yatim, Syakhruni, dan Nurachmy Sahnir mengungkapkan bahwa tarian ini berkembang menjadi tontonan yang sering dipertunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai acara, baik penyambutan maupun lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun