Mohon tunggu...
Haeratih
Haeratih Mohon Tunggu... Polisi - Pelajar

Saya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, saya berhobi berkebun

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tari Pattudu Tommuane

1 Juni 2024   19:50 Diperbarui: 2 Juni 2024   09:48 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tari Pattudu Tommuane di Sulawesi Barat memiliki sejarah yang kompleks dan kaya. Tarian ini berasal dari suku Mandar yang tersebar di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Awalnya, tarian ini dibawakan oleh wanita untuk menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Seiring berjalannya waktu dan berkurangnya perang, tari Pattudu beralih fungsi menjadi tarian upacara adat yang ditampilkan saat pelantikan, pernikahan, dan khitanan.

Di Majene, Sulawesi Barat, Tari Pattudu Tommuane dibawakan oleh pria yang membawa ruas bambu dengan ujung yang dilengkapi separuh kelapa, menghasilkan bunyi seperti ledakan senapan. Tarian ini memiliki empat variasi gerakan yang diulang-ulang dalam formasi sejajar, melingkar, dan berpasangan, diiringi oleh alat musik seperti gendang dan gong. Kostumnya meliputi celana tiga perempat, baju rompi, penutup kepala, dan beberapa perhiasan kalung.

maxresdefault-665bdd6aed641571d41d5d73.jpg
maxresdefault-665bdd6aed641571d41d5d73.jpg

Tari Pattudu Tommuane memegang peranan penting dalam pelestarian budaya Sulawesi Barat. Penelitian yang dilakukan oleh Heriyati Yatim, Syakhruni, dan Nurachmy Sahnir mengungkapkan bahwa tarian ini berkembang menjadi tontonan yang sering dipertunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai acara, baik penyambutan maupun lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun