Anak itu meninggal ibunya. Dari kepulangannya dulu, ia menabur rindu di atas ranjang. Seperti taburan bakung di atas kuburnya. Setiap malam berdesak-desakan dalam napas. Sesekali datang mengumpat, "anak malang, mana ibumu?"
Ia mengumpat balik, "dasar rindu, tak ubahnya dari dulu!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!