Pendahuluan
Dalam kajian semantik, memahami konsep-konsep utama dalam Islam seperti Islam, iman, dan kufur sangat penting untuk mengungkap kedalaman makna yang dikandung dalam studi Al-Qur'an. Toshihiko Izutsu, seorang ahli semantik dan filsafat bahasa Jepang, memberikan sumbangsih besar dalam memahami terminologi ini melalui pendekatan semantik.Â
Artikel ini akan mengulas makna dari istilah-istilah tersebut berdasarkan analisis semantik Izutsu serta merujuk kepada sumber-sumber kitab klasik yang sudah masyhur menjadi rujukan bahasa arab seperti Lisan al-'Arab dan Mufradat fi Alfadz al-Qur'an.
Makna Islam
Pembahasan pertama adalah kata Islam, Islam berasal dari kata kerja aslama yang berarti menyerah atau tunduk. Lisan al-'Arab, menjelaskan bahwa kata Islam mengandung arti ketundukan total seorang hamba kepada kehendak Allah (Ibn Manzur, 1986).Â
Kemudian kitab Mufradat fi Alfadz al-Qur'an, Raghib al-Isfahani juga menguraikan bahwa Islam itu mencakup dimensi keimanan yang komprehensif, menggabungkan keyakinan, ibadah, dan perilaku yang konsisten dengan syariat Allah (Al-Isfahani, 2008). Sedangkan Menurut Toshihiko Izutsu, Islam dalam konteks Al-Qur'an bukan hanya sekadar tindakan lahiriah, tetapi juga menunjukkan sikap batin yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah (Izutsu, 2002).Â
Makna Iman
Selanjutnya adalah kata Iman, Iman sendiri berasal dari akar kata amana (keamanan), dalam konteks al-Qur'an berarti kepercayaan yang kokoh dan keyakinan penuh kepada Allah dan risalah-Nya. Dalam Kitab Lisan al-'Arab menjelaskan iman sebagai suatu kondisi di mana seseorang merasa aman dari keraguan dan memiliki keyakinan yang kuat (Ibn Manzur, 1986). Kemudian kitab Mufradat fi Alfadz al-Qur'an  menjelaskan bahwa iman adalah sebagai suatu proses yang dinamis, melibatkan aspek kognitif, afektif, dan konatif dalam kehidupan seorang mukmin (Al-Isfahani, 2008). Sedangkan menurut Toshihiko Izutsu, iman dalam al-Qur'an bukan sekadar kepercayaan intelektual, tetapi juga melibatkan pengakuan hati dan tindakan nyata yang mencerminkan keyakinan tersebut (Izutsu, 1997).Â
Makna Kufur