Mohon tunggu...
Jeri Ripaldon
Jeri Ripaldon Mohon Tunggu... -

Seorang Perawat / Ners Aktifis DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalimantan Selatan Aktifis PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kalimantan Selatan Aktifis Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Rokok dalam Beberapa Aspek

22 Oktober 2011   02:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

1.Asap Rokok Mengandung lebih dari 4.800 jenis bahan kimia berbahaya dan 60 di antaranya berifat Karsinogenik (penyebab Kanker) pada hewan dan manusia. Diantaranya Aspal sebagai bahan pembuat jalan, Arsenic terdapat dalam racun Tikus, Amoniax ditemukan dalam Pembersih lantai, Aseton ditemukan dalam sebagai bahan cat kuku, Asam Sulfat sebagai bahan Aki, dsb (IARC, 2004 dalam Idris dan Hartamto 2006 : 41; Dunnington, 1993 dalam Jacobs, 1997). 2.Bahan beracun lebih banyak terdapat dalam asap rokok yang diisap perokok pasif dari pada yang diisap perokok aktif. Contoh: CO 5 x lipat, benzopirin 3x lipat dan amonia 50 x lipat dibanding asap rokok perokok pasif (Yusuf dan Saad (1991) dalam Idris dan Hartamto (2006 : 41)). 3.Asap rokok dapat menurunkan kuantitas (jumlah) dan kualitas sperma pada perokok aktif maupun pasif (Idris, Bhanu dan Hartamto, 2006 : 70). 4.Pria Perokok mengalami penurunan jumlah sperma dan munculnya berbagai abnormalitas sperma dalam segi bantuk maupun pergerakan. Zat kimia dalam rokok dapat menyebabkan gangguan vaskuler (pembuluh darah). Pembuluh darah penting dalam suplai darah untuk fungsi kerja organ, karena suatu organ tidak dapat berfungsi normal tanpa suplai darah yang baik. Aturan ini berlaku pula untuk TESTIS (Buah Zakar). Sehingga merokok dapat mengakibatkan penurunan suplai darah pada TESTIS sehingga dapat terjadi penurunan fungsi kerja pada TESTIS yang BERFUNGSI MEMPRODUKSI SPERMA, yang berakibat menghasilkan jumlah sperma dan kualitas sperma yang kurang. Sehingga dapat terjadi INFERTIL (MANDUL) (Suresh (2004) dalam Idris, Bhanu dan Hartamto, 2006 : 72). 5.Pada prinsipnya penyebab IMPOTENSI sama dengan penyebab Infertil, yaitu zat kimia pada rokok dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan gangguan pada pelepasan Nitric Oxide (NO). Yang mana apabila terjadinya gangguan ini, maka PEMBULUH DARAH PADA PENIS TIDAK DAPAT MELEBAR SEHINGGA PENIS TIDAK DAPAT EREKSI, sehingga dapat terjadi Impotensi. Karena prinsip ereksi adalah pelebaran pembuluh darah penis oleh NO, sehingga pembuluh darah dan Corpus Cavernosum penis dipenuhi oleh darah yang berujung pada Ereksi. Apabila hal ini terganggu, DAPAT TERJADI IMPOTENSI AKIBAT ROKOK (Guyton dan Hall, 2008 : 1054; Oz dan Roizen, 2009 : 196-198). 6.Rokok Sebagai salah satu PENINGKAT RISIKO PENYAKIT JANTUNG dan STROKE. Mekanismenya masih sama seperti di atas, dengan cara terjadi penyempitan pembuluh darah. Pada jantung maupun pada organ lain, termasuk daerah otak. Sehingga dapat terjadi penurunan suplai darah hingga dapat terjadi  penyumbatan pembuluh darah pada daerah-daerah ini. Yang dapat berakibat pada serangan jantung maupun Stroke. Sedangkan gangguan ringan dapat berupa penurunan kemampuan berkonsentrasi, penurunan daya ingat (pelupa/kepikunan), mudah lelah (akibat menurunnya suplai darah pada jantung) (Price dan Wilson, 2006; Oz dan Roizen, 2009). 7.Kanker Paru adalah salah satu efek dari rokok yang jelas-jelas mengandung bahan-bahan beracun dan bersifat karsinogenik (pencetus kanker). 85% dari penyebab kanker paru adalah merokok. Konsumsi 10 batang rokok per hari meningkatkan 10 x lipat risiko kanker paru, 30 batang per hari meningkatkan 20 x lipat risiko kanker paru. (Underwood, 1999 : 276; Price dan Wilson, 2006 : 843). BERITA BAIKNYA adalah seseorang yang berhenti merokok akan memiliki penurunan risiko yang sama dengan orang yang tidak pernah merokok Berhenti merokok sekarang,Kesehatan Anda terjaga di masa depan PEROKOK memiliki hak untuk merokok, begitu pula NON PEROKOK memiliki hak untuk tidak terpajan pada asap Rokok, maka bijaklah untuk tidak merokok pada tempat umum (Rumah Sakit, Sekolah, Perkantoran, Pasar, Kendaraan Umum, dsb) demi toleransi hak masing-masing baik perokok maupun non perokok. Daftar Rujukan: Guyton, Arthur C dan Hall, Jhon E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Idris, Rosila dan Hadi Hartamto. 2006. Pengaruh Asap Rokok Kretek Terhadap  Imunitas Seluler Tikus Betina Strain LMR dalam Jurnal Keperawatan Indonesia Vol. 10, No. 2 September 2006. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Univeritas Indonesia. Idris, Rosila; Bhanu dan Hartamto, Hadi. 2006. Logam Berat, Radiasi, Diet, Rokok, Alkohol dan Obat-Obatan sebagai Penyebab Infertilitas Pria dalam Jurnal Keperawatan Indonesia Vol. 10, No. 2 September 2006. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Univeritas Indonesia. Jacobs, Marjorie. 2010. From the First to the Last Ash: the history, Economic & Hazard of Tobacco. Cambridge : Department of Public Health grant to The Cambridge Tobacco Education Program. www.healthliteracy.worlded.org. Oz, Mehmet C Dan Roizen, Michael F. 2009. Sehat Tanpa Dokter; Panduan Lengkap Memahami Tubuh Agar Tetap Sehat dan Awet Muda. Bandung : Mizan. Price, Sylvia A dan Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi; Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC. Underwood. J.C.E. 1999. Patologi;Umum dan Sistemik.Jakarta : EGC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun