Mohon tunggu...
Lyfe

Pengalaman Baksos di Panti Asuhan

13 Januari 2016   16:55 Diperbarui: 13 Januari 2016   17:04 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin menceritakan kembali hal-hal yang saya alami (pengalaman) dalam acara baksos di panti asuhan Abdul Rahim Ketait di Bekasi. Membuat acara di panti asuhan bukannya hal yang mudah,karena semua hal penting harus dipersiapkan terlebih dahulu, dan acara ini dibuat untuk remedial nilai Sosiologi yang dibawah KKM, Semua rencana ini dibuat beberapa hari sebelum Acara dibuat, dengan perencanaan yang sudah disiapkan, pertama, beberapa anak melakukan survey untuk mencari panti asuhan yang membutuhkan bantuan, perencanaannya juga memperhatikan waktu.

Semua anak-anak kelas 10 nantinya akan datang berkumpul di sekolah pada pagi hari sekitar pukul Sembilan untuk membuat persiapan dari pengadaan acara. Saat hari dimana rencana sudah matang dan acara akan segera dibuat hari itu, Saya datang lebih pagi ke sekolah karena saya tidak mendapat info dari teman-teman sekelas, sekaligus agar tidak tertinggal perjalanannya, namun hanya ada beberapa teman sekelas saya yang ada di sekolah, setelah menunggu beberapa lama, akhirya sedikit demi sedikit, tiga puluh delapan murid berkumpul di sekolah (SMAN 16) untuk persiapannya beberapa anak di tunjuk untuk menjadi panitia, mulai dari mengurus jalannya acara, mengatur konsumsi, yang bekerja untuk mendokumentasikan, (merekam, mengambil foto) dan bagian Games (membuat permainan).

Sekitar pukul Sebelas, Semua anak kelas X-4 (sepuluh empat) memulai perjalanan ke panti asuhan Abdul Rahim Ketait dari sekolah dengan sepeda motor, di tengah perjalanan, beberapa anak mengisi bahan bakar (bensin) sepeda motornya masing masing, lalu kembali melanjutkan perjalan. Jaraknya dari sekolah yang lumayan jauh membuat Perjalanannya memakan banyak waktudi tambah dengan macet yang sedikit menghambat perjalanan, untungnya, kami tiba tepat waktu. Sampailah Siswa-siswi SMAN 16 kelas X-4 di Pondok pesantren Abdul Rahim ketait, saat tiba disana, saya memperhitungkan jumlah anak yang tinggal disana kurang lebih hanya ada belasan.

Lalu, panitia acara segera menyiapkan acaranya Kami membuka acara dengan permulaan yang lumayan lancar, kami memulai dari kata sambutan pemilik sekaligus pengasuh di panti asuhan itu, lalu semua orang wajib memperkenalkan diri masing-masing, dimulai bergantian dari baik anak-anak yang tinggal disana, serta siswa-siswi SMAN 16 kelas X- termasuk saya. Lalu acara berlanjut dengan memberi sumbangan untuk anak-anak yang membutuhkan. Dilanjutkan dengan acara permainan, ada beberapa permainan yang saya ingat, yaitu, mencari koin dari loyang tepung, memindahkan air dari bak ke botol menggunakan potongan plastik, dan lainnya.

Bagian permainan berakhir dengan sedikit berantakan, karena sisa tepung untuk permainan digunakan untuk bermain perang tepung. Setelah bagian permainan, anak-anak panti asuhan diwajibkan untuk membersihkan diri (mandi) karena bagian permainan yang membuat kotor, dan itu adalah waktu untuk istirahat sejenak bagi panitia.

Setelah itu acara disambung dengan mengikuti shalat bersama, karena saya non-muslim, saya dan empat orang non-muslim lainnya menghabiskan waktu dengan beberapa aktivitas, bahkan saya meminum kopi buatan rumah yang dibawa agar tidak mengantuk . Setelah shalat, acara disambung dengan menyanyi bersama, dari sekolah SMAN 16 kami membawakan lagu-lagu asal indonesia, salah satunya “Laskar pelangi” Lalu bergantian dengan remaja–remaja dari panti asuhan.

Setelah Menyanyikan lagi bersama, Panitia membagikan konsumsi ke setiap orang, lalu kami memulai makan bersama, ini menjadi segmen terakhir sebelum penutupan acara, lalu kembali ke rumah masing-masing. Setelah Semua acara selesai, saya langsung meninggalkan tempat, lalu kembali ke rumah saya di Pondok melati, kampong sawah, bekasi. Saya menyimpulkan, acara yang diadakan di Panti Asuhan Abdul Rahim Ketait memang lumayan berjalan dengan baik, tetapi sedikit yang mengganjal di benak saya, beberapa anak dari sana membuat saya mengingat kembali masa kelam saya di Sekolah dasar, entah kenapa.

Semua acara ini dilaksanakan demi memperbaiki nilai sosiologi semester ganjil akhirnya berjalan dengan lancar dan berhasil. Meskipun saya tidak mengingat banyak, semoga saja acara yang kami berikan, serta sumbangan yang diterima di panti asuhan itu bisa berguna bagi mereka semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun