Mohon tunggu...
Jeremy Randolph
Jeremy Randolph Mohon Tunggu... Buruh - opini-opini

aku ingin tinggal di Meikarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Deathcrow48" (2018)

27 November 2018   05:26 Diperbarui: 27 November 2018   11:18 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film ini merupakan film dokumenter pendek mengenai seorang fans lengendaris JKT48 yaitu Eric Crow, disutradarai oleh Samuel Paul Manurung. 

Baru-baru ini para pecinta film khususnya para mahasiswa film dikejutkan dengan nominasi kategori film dokumenter pendek terbaik Festival Film Indonesia karena 5 dari 10 nominasinya merupakan film dokumenter tugas dari Universitas Multimedia Nusantara. Salah satunya adalah Deathcrow48. 

Film ini menceritakan kisah mengenai seorang "wota" yang ingin melakukan "wotagei" dengan bebas, yaitu melakukan gerakan tarian dengan lightstick. Meski begitu, film ini juga memiliki beberapa subplot yang tidak selesai atau tidak terjawab, yaitu impian Eric Crow untuk menggalang dana Milyaran rupiah agar JKT48 dapat merilis single sendiri, dan memiliki slogan dengan mengacungkan tiga jari jempol yang berarti single, telunjuk  yang berarti original dan jari tengah JKT48.

Lalu ada juga konfliknya dengan para fans lain yang mulai berubah menjadi individualistic karena tidak mendukung idol mereka sepenuhnya, menurut Eric seharusnya mereka sekarang lebih suka memotret-motret idol saat tampil agar nanti di "waro" atau di notice oleh member, dulu semua fans selalu membawa lightstick sekarang mereka selalu membawa kamera. Ada juga cerita tentang teman Eric yang sedang memiliki proyek yaitu memasukkan JKT48 ke dalam Asian Games, entah bagaimana caranya. 

Secara singkat film ini sangatlah menghibur, setiap kali screening saya belum pernah melihat orang-orang tidak tertawa saat Eric melakukan "wotagei" bersama teman-temannya, mendengar kata-kata Eric mengenai idoling, bertemu dengan anggota KKK (Kucrux Kawai Kyokai), entah apakah film ini lucu karena penontonnya merupakan orang "awam" idoling JKT48 atau karena film ini memang berhasil menemukan komedi dalam perjalanan Eric mencapai kebebasannya dalam hidup tanpa harus memikirkan pendapat orang lain. 

Pada dasarnya film ini mungkin ingin menceritakan Late Capitalism yang mencengkeram para fans dalam industri idol yang menjual cinta. 

tunggu film Deathcrow48 di RCTI dalam malam penganugerahan piala citra kategori film dokumenter pendek. 

berikut link teasernya bila penasaran : https://youtu.be/ESWW170fXt8

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun