Mohon tunggu...
Jeremy Randolph
Jeremy Randolph Mohon Tunggu... Buruh - opini-opini

aku ingin tinggal di Meikarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Opini: Sebelum Ikut-ikutan Ganyang PKI, Baca Dulu Ini

5 Februari 2017   22:50 Diperbarui: 5 Februari 2017   23:27 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca sampai akir agar mengerti betul maksud penayangan opini ini.

Untuk yang belum faham betul dengan kejadian tiga puluh september saya beri penjelasan singkat,

Di saat itu PKI memiliki misi yaitu membersihkan Angkatan Darat dari Jenderal-Jenderal yang merupakan musuh PKI. Mengapa musuh ? Karena Jenderal-Jenderal tersebut secara asumtif akan menumpas PKI bila kekuasaan Bung Karno goyah karena PKI sendiri selalu dilindungi olehnya. Maka sebelum dibantai PKI ingin menyerang duluan walau masih abu-abu. Karena persiapan yang kurang, tidak adanya rencana cadangan, adanya mata-mata dan kurangnya kordinasi, hancurlah rencana mereka meski berhasil membunuh sembilan Jenderal. Soeharto sebagai panglima saat itu menyerang balik dengan taktis sehingga dalam beberapa hari saja habislah PKI.

Berikut beberapa penjelasan yang harus anda ketahui tentang partai Komunis terbesar dalam sejarah Asia ini.

PKI secara historis saya tak begitu khatam, namun saya tahu bahwa PKI lahir di tahun 1914 di tangan tokoh sosialis Belanda Hank Sneevlie, B. J. A. Bransteder, H. W. Dekker, P. Bergsma, dan semaun dengan nama awal Indische Social-Democratische Vereeniging (ISDV). Berbagai lika-liku keputusan yang mereka ambil membangun gejolak-gejolak di Indonesia, sampai beberapa organisasi Islam akirnya secara terang-terangan menolak PKI dan melawan, di era itu Belanda juga melarang pergerakan PKI karena PKI sendiri sudah beberapa kali melakukan pemberontakan terhadap mereka yang akirnya ribuan anggotanya terbunuh dan dipenjara. Dari situ mulai berguncang lah organisasi PKI.

Singkat kata, setelah kemerdekaan PKI menjadi lebih mengerikan dan terpadu, bercita-citakan revolusi dan Ir. Soekarno sebagai Panutan tertinggi serta D.N. Aidit sebagai ketua tunggal organisasi beberapa aksi mereka menuai banyak applaus juga protes. Beberapa tindakan yang saya ketahui adalah pembakaran mobil Bentley milik Duta besar Inggris yang diakiri dengan permintaan maaf oleh pihak Inggris sendiri,  manuver-manuver keorganisasian yang dipimpin oleh Aidit sehingga menjadikan PKI raksasa, dan pidato-pidato revolusioner yang menyudutkan pihak musuh. Semua ini saya baca dalam buku yang ditulis oleh Julius Pour yang begitu jelas merangkai kejadian-kejadian di masa itu dari berbagai sudut pandang yang terlibat langsung, saya tidak membaca secara detil buku setebal mungkin delapan ratus halaman itu, namun saya sudah membaca cukup untuk memahami sejarah Indonesia paling kelam itu.

Mengapa Ir. Soekarno  dianggap dalang dari gerakan tigapuluh september ? Sampai saat akhir hayatnya di pengasingan, Ir. Soekarno belum pernah disidangkan namun ia menghabiskan waktu bertahun-tahun menunggu sendirian atas perintah presiden Soeharto. Baru setelah ia wafat para terduga pelaku dalam militer diadili tanpa adanya kesaksian dari Soekarno sebagai panglima tertinggi mereka saat itu. 

Debat antara dalang atau bukan tersebut sendiri memiliki banyak motif yang menarik, seperti fakta bahwa Ir. Soekarno tertarik dengan darah panas revolusi Aidit ketua PKI, dan PKI sendiri memang menjadi massa pendukung setia Bung Karno, lalu atas paham itu berkembang liarlah argumen-argumen peneliti karena Jenderal-jenderal yang dibunuh PKI sendiri merupakan musuh-musuh PKI dan juga Bung Karno . Ada desas-desus bahwa sehari sebelum kejadian Bung Karno sudah mendapati surat tentang aksi tersebut lalu menyobek-nyobeknya dan ada juga bantahan bahwa cerita penyampaian surat tersebut sangatlah janggal dan sebagainya, semua itu masih misteri. 

Konspirasi:

Bagi yang mengamati sejarah dunia pasti tahu bahwa di era 1965 sedang berlangsung perang dingin antara Amerika (liberal) dan Rusia (komunis). Kedua negara tersebut sama-sama adidaya dan mengidamkan penyebarluasan ideologi mereka, sehingga perang dingin tersebut menjadi lebih menjurus kearah perang ideologi. Salah satu korbannya adalah Vietnam, Arab Saudi, dsb. Menurut konspirasi Indonesia juga sebetulnya merupakan korban dari perang dingin antara liberal melawan komunis, dimana PKI sendiri namanya sudah harum di negara-negara komunis lain, di ulang tahun PKI di tahun 1965 berbagai pemimpin bangsa komunis ikut memeriahkan perayaan tersebut hingga Jakarta menjadi Merah seluruhnya saking banyaknya massa PKI hari itu. 

Indonesia sendiri di saat itu masih belum jelas arah tujuannya yang dimana ia merupakan salah satu negara non blok, apakah mendukung Amerika atau Rusia karena hubungan Indonesia sendiri sama baiknya dengan mereka. Seroang whistle blower dari kalangan AURI menyatakan bahwa sejatinya Indonesia saat itu sedang dipermainkan oleh Amerika yang tidak menyenangi pemimpin besar Bung Karno, sehingga CIA menggunakan seseorang dikalangan tertinggi militer untuk menggulingkan PKI yang merupakan komunis sekaligus kepemimpinan Bung Karno tentu saja kita semua tahu siapa dia bila informasi ini benar.

Entah propaganda apa yang dilakukan di era itu yang membuat semua rakyat bersatu padu untuk menumpas PKI, sampai sekarang pembahasan PKI dan komunisme masih menjadi hal yang tabu di kalangan masyarakat padahal sejatinya PKI memperjuangkan Komunisme didasari oleh penderitaan kaum miskin yang ditindas oleh penguasa kapitalis. Sampai sekarang demo terhadap Kapitalis masih terus di serukan oleh rakyat yang tertindas dengan berbeda konsep, mereka tetap mengiginkan kapitalisme terus berjalan namun ingin diberi kemudahan dalam bersengsara seperti 'turunkan harga minyak, bbm, beras, dsb' yang pada akhirnya tidak akan memberi perubahan signifikan.

Akhir dari penjelasan singkat dan jauh dari rinci ini, 

Asumsi saya PKI memperjuangkan cita-citanya menjadikan ideologi Komunis sebagai ideologi bangsa dengan cara yang bisa dianggap radikal, ganas, dan revolusioner demi apapun itu.

Bila landasan 'Ganyang PKI' mereka karena PKI ingin mengubah ideologi bangsa yaitu Pancasila itu hal yang masuk akal juga dan tidak saya bantah.

Namun sampai hari ini saya merasa bingung, apakah tidak ada orang yang sadar atau tidak ada yang mengerti bahwa fenomena hari-hari ini begitu mirip dengan fenomena yang dijelaskan oleh sejarah, sama-sama radikal, sama-sama ganas, sama-sama memperjuangkan ideologinya. Perbedaanya hanyalah di zaman dulu mereka mengatas namakan kaum minoritas, sementara sekarang mengatas namakan mayoritas, juga tidak ada spanduk penolakan, aksi terang-terangan, demo besar-besaran sampai dukungan dari penguasa untuk mempertahankan ideologi kita pancasila.

Lantas berlandaskan apa ganyang mereka sebenarnya ? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun