Bagaimana sih pengenalan seseorang terhadap musik dalam lingkup gereja? dan bagaimana kita bisa tertarik terhadap salah satu instrumen musik?
Saya telah mewawancarai salah satu teman saya yang memiliki pengalaman dalam bermusik. Teman saya ini bernama Egia Sinuhaji, saya sering memanggilnya Egi. Egi sekarang berusia 20 tahun dan sedang melanjutkan pendidikan di USU (Universitas Sumatera Utara) dengan mengambil jurusan Etnomusikologi. Egia mempunyai bakat dalam bermusik yaitu, dapat bermain drum, keyboard dan bass elektrik. Drum merupakan alat musik pertama yang ia pelajari dan yang menjadi instrumen utamanya dalam bermusik. Egia mempelajari alat musik tersebut di lingkungan gerejanya, dimana ia senang ketika melihat pemain drum ketika ibadah berlangsung dan sering menirukan permainan tangan pemain drum tersebut ketika ia masih kecil. Bermain musik di gereja merupakan hal utama dalam hidupnya, karena ia telah diajarkan untuk melayani Tuhan lewat bermusik. Musik sudah menjadi makanan sehari-harinya Egi, dimana setiap hari ia selalu mendengarkan musik. Genre musik yang ia sukai dan sering dengarkan yaitu jazz fusion dan beberapa lagu gospel.
Ayah Egi adalah salah satu orang yang berpengaruh terhadap pencapaian bermusik nya saat ini. Ayahnya juga seorang musisi dengan instrumen utama yaitu Bass elektrik. Mereka menjadi satu grup musik di gereja dalam pelayanan. Ayah nya juga sangat mendukung anaknya dalam bermusik dan memberikan kesempatan kepada Egi untuk melanjutkan pendidikan di bidang musik. Saya dan Egia pernah bergabung dalam grup band yang sama. Kami juga bersekolah di tempat yang sama yaitu SMKN 11 Medan. Selama di sekolah, kami membentuk grup band yaitu Red Shine Band untuk mengikuti festival musik antar pelajar yang pada saat itu banyak sekolah yang mengadakan acara tersebut. Saya menyukai permainan drum dari Egia yang bermain dengan genre utamanya yaitu Jazz fusion. Kami juga saling memberikan referensi-referensi lagu dengan genre yang kami sukai. Referensi tersebut terkadang kami masukkan dalam aransemen yang kami rancang untuk tampil dalam festival musik.

Pengalaman-pengalaman dari gereja dan sekolah yang telah membentuk karakter bermusiknya. Egia juga mempunyai impian untuk mengiringi artis-artis Ibu kota tanah air atau lebih tepatnya ingin menjadi session player. Egia mengikuti banyak session player di Indonesia lewat sosial media. Harapannya sangat besar untuk dapat mencapai hal tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI