Mohon tunggu...
Jeremi Somin
Jeremi Somin Mohon Tunggu... -

Future Art Director and Produser

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masnawan Siregar "Pahlawan Anak Tak Mampu"

4 November 2014   20:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau mau sukses harus sekolah? Bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Coba lihat mayoritas Orang Sukses tak tamat sekolah. Andri Wongso, Andy F Noya,Bob Sadino salah satu orang sukses di Indonesia. Masih ingat menteri perikanan Ibu Susi? Hanya lulusan SMP, tapi suksesnya luar biasa. pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.

Lain cerita dengan kandidat Pahlawan versi MNCTV, pengalaman pribadinya yang tak tamat sekolah dasar karena masalah ekonomi orang tua "Masnawan Siregar", justru menjadi pendiri sekolah di kelurahan Bintuju, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Demi kemajuan pendidikan di desanya, wanita 55 tahun ini rela merelakan ‘tabungan hajinya’ digunakan untuk membangun sekolah PAUD dan TK. Setelah empat tahun berjalan, Masnawan men-jual rumahnya di Padang sidempuan seharga Rp 145 juta. Dengan uang penjualan rumah lalu membeli tanah yang harganya lebih murah di Kelurahan Bintuju dan sisanya dibuatlah sekolah setaraf SD. Duh sungguh mulia sekali, rela menggorbankan mimpi dan kepentingan pribadinya demi orang banyak.

Wanita kelahiran sidempuan ini hanya tidak ingin melihat semakin banyak jumlah calon generasi muda yang putus sekolah.Semua pengorbanannya pun berbuah manis, jumlah murid yang sekolah ditempatnya mencapai 250 siswa yang berasal dari 2 kecamatan.

Perjuangannya tidak sampai disitu, demi kegiatan operasional sekolah, termasuk menggaji guru, Masnawan menjual sayur mayur dari kebun sayurnya. Setelah berjuang mendirikan sekolah sendiri, selama 7 tahun,  baru satu tahun terakhir mendapat ban-tuan dana BOS. Agak miris sih, yang begini gak dilihat sama pemerintahan desa setempat. Well, apapun itu yang di dapatkan Masnawan memang tidak didapat karena sekolah, tapi karena Passion. Passion karena tidak mau melihat makin banyak generasi muda putus sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun