Mohon tunggu...
Jeremi Somin
Jeremi Somin Mohon Tunggu... -

Future Art Director and Produser

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Joel Kriwil Sang Mr. Ta Ta Ta Ta

7 April 2015   10:09 Diperbarui: 4 April 2017   16:36 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ta ta ta ta ta ta ta. Mungkin bagi anda penggemar dangdut familiar dengan kata-kata tersebut. Kata –kata itu yang dipakai Joel Kriwil untuk menunjukan nada yang tepat yang dimulai pada acara DMD Show dan berlanjut hingga kini ke KDI 2015. Sebagai vocal director, karir dan musikalitas Joel Achmad atau yang lebih dikenal sebagai Joel Kriwil memang tidak diragukan lagi. Sejumlah penyanyi dan grup band tenar sudah pernah dipegangnya. Sebut saja Kris Dayanti, Tere, Jikustik, dan masih banyak lagi. Walau kini orang lebih banyak mengenalnya karena keterlibatannya di program musik dangdut, ternyata karir salah satu juri KDI 2015 itu bukanlah berawal dari musik melayu. Kontribusinya sebagai pengarah vokal dimulai di tahun 2003 untuk album kedua band Jikustik. Joel sendiri mengaku berterima kasih pada Dadi, gitaris Jikustik kala itu, sebagai orang pertama yang memberikan kepercayaan padanya.

[caption id="attachment_377186" align="aligncenter" width="560" caption="Joel Kriwil(mnctv.com)"][/caption]

Usut punya usut, pria yang mengidolakan Harvey Malaiholo itu lama berkecimpung di dunia musik jazz. “Aku nggak bilang diriku penyanyi jazz tapi memang aku berada di lingkungan jazz. Jadi banyak project jazz yang aku kerjakan. Mulai album kolaborasi sampai religi semuanya bernuansa jazz dan rata rata berbahasa inggris.” tuturnya saat dihubungi MNCTV beberapa waktu lalu. Sejumlah nama musisi jazz papan atas diakui Joel Kriwil sebagai sosok yang memberinya ilmu dan inspirasi seperti Denny Chasmala, Ari Darmawan, Idang Rasyidi, dan masih banyak lagi. Sebelum menjadi pengarah vokal, sejumlah pekerjaan sempat dilakoninya. Mulai penyanyi kafe, wedding MC, pengisi suara, hingga penyiar radio.

Lalu mengapa Joel berbelok ke dangdut?. “Awalnya nyemplung ke dangdut di tahun 2006. Saat itu aku lagi pegang program Boyband di TPI. Programnya berakhir, datanglah tawaran utnuk pegang program KDI 3. Ya mau aja namanya diajak ya. Itu kan kesempatan bagus.” kenangnya. Ternyata menyesuaikan diri dengan musik dangdut bukanlah perkara mudah. Sepanjang program KDI 3 berjalan, bungsu dari dua bersaudara itu berusaha keras meresapi lagu lagu dangdut. Untungnya, masa kecil yang dihabiskannya di Surabaya secara tak langsung membawa kecintaan tersendiri pada musik dangdut. Pasalnya banak orang Madura yang tinggal di lingkungannya. Lagu lagu dangdut yang sering mereka putar pun masuk ke alam bawah sadar seorang Joel Kriwil. “Ternyata mendengar itu baik langsung maupun tidak langsung efeknya besar sekali. Seiring keterlibatan aku yang terus menerus di KDI, akhirnya ketemu  lah  bahwa dangdut is my life.” ujarnya bersemangat.

Selain melejitkan namanya, program dangdut pula yang membuatnya memiliki ciri khas ‘ta ta ta’. Ya, ‘ta ta ta’ selalu dilafalkan Kriwil kala mengarahkan kontestan untuk mendapatkan nada yang tepat. “Ta ta ta sebenarnya nggak sengaja. Jadi waktu pegang program DMD di MNCTV, aku mikir gimana caranya ngarahin lagu. Kalau ‘la la la’ kan sudah biasa, ‘na na na’ juga. Akhirnya kepikiran lah ‘ta ta ta’. Alhamdulillah nempel.” katanya sambil terkekeh. Dari anak anak hingga para ibu banyak yang menirukan aksinya ber’ta ta ta’. “Yang ngefans sama saya kan kalau nggak anak anak paling ibu ibu. Padahal saya sih penginnya yang ngefans itu gadis. Ha ha ha.” Selorohnya. Gara gara ‘ta ta ta’ pula Joel kerap disapa orang. “Sering misalnya kalau beli bensin, baru buka kaca mobil udah dibilang eeh si oom ta ta ta.” kata pria berdarah NTT itu.

[caption id="attachment_377187" align="aligncenter" width="560" caption="Joel Kriwil(mnctv.com)"]

1428375393182172147
1428375393182172147
[/caption]

Saat kembali ditunjuk untuk terlibat di KDI 2015 sebagai juri, Joel mengaku senang sekaligus bangga. Dia pun merasa punya tanggung jawab besar untuk ikut mengantarkan para bintang dangdut masa depan. Pesan yang paling sering ditekankannya pada para kontestan adalah, “Jangan pernah jadi duplikat. Percuma, sebagus apapun hasil dupilkasi orang akan tetap cari aslinya. Hidup cuma sekali, sayang kalau nggak bisa menemukan jati diri.’ tandasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun