Inovasi Pelayanan Puskesmas Sore
Salatiga Kabupaten Sambas - Kalbar – Salah satu puskesmas Replikasi Praktek Baik Program Kinerja-USAID, yang menjadi dampingan OMP Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Kabupaten Sambas, Puskesmas Salatiga telah memperlihatkan perubahan-perubahan yang sangat membahagiakan. Janji perbaikan pelayanan puskesmas yang telah disepakati bersama masyarakat/MSF (Multi Stakeholders Forum) sampai dengan saat ini telah dilaksanakan dengan baik.
“Dari sepuluh janji pelayanan yang disepakati, semuanya sudah terlaksana,” kata Irwanda perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang ikut bersama-sama dengan Tim Monitoring dan Evaluasi Puskesmas, sambil memperlihatkan daftar isian monev kepada jurnalis warga. Kendati demikian, ia tidak memungkiri bahwa sedikit banyak masih ada kekurangan dalam pelaksanaan tersebut.
Mulyadi, SKM, kepala Puskesma Salatiga ketika ditanya terkait janji layanan menyampaikan bahwa memang sepuluh indicator yang tertuang dalam dokumen janji telah dilaksanakan dengan baik. “Janji layanan ini kita yang membuat bersama masyarakat, dan kita pula yang melaksanakan. Walaupun memang kami akui masih ada kendala kendala yang tidak bisa di lawan. Misalnya terkait jam masuk kerja. Sejak ditandatanganinya janji layanan, petugas harus sudah standby di puskesmas pukul 07.30 wib. Namun, ketika kondisi cuaca yang kurang bagus (hujan) maka akan serta merta, jalan menuju puskesmas sangat becek, sementara pegawai puskesmas ini mayoritas dari luar, ada yang dari pemangkat, singkawang, selakau dan sebagainya,” ungkap bapak ini.
Selain itu, dalam wilayah kerjanya ia mengakui bahwa masih ada satu desa yang kemitraan bidan dan dukun belum maksimal. Oleh karena itu, sambungnya, mereka akan melakukan pertemuan mengumpulkan para bidan desa dan dukun desa beserta MSF untuk mereview kembali kerjasama tersebut. “insya allah tanggal 25 juni ini kita akan melakukan pertemuan dengan bidan desa dan dukun serta MSF untuk memberikan pembidanaan kemitraan bidan dan dukun dengan duduk bersama dalam meningkatkan pelayanan,” katanya.
Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang terdiri dari PKBI Kabupaten Sambas, Dinas Kesehatan, Bappeda Kab. Sambas dan OMP Media Kinerja USAID ini terbagi menjadi dua tim. Satu tim focus untuk menginput/monev di penyedia layanan (puskesmas) dan satu tim lagi menggali informasi kepada MSF untuk mengetahui sejauhmana puskesmas memberikan pelayanan dan sejauhmana pula masyarakat berperan untuk mengawal dan berpartisipasi dalam perbaikan layanan tersebut.
Yeni Januarti, District Project Manajer (DPM) PKBI pada saat replikasi di tahun 2013 mengatakan bahwa keinginan dan harapan dari pihak puskesmas terhadap MSF/Masyarakat adalah bagaimana MSF ini dapat mewakili suara-suara masyarakat. Puskesmas mengakui bahwa semenjak adanya MSF di Kecamatan Salatiga ini yang notabene adalah perwakilan desa, koordinasi dan komunikasi antar puskesmas dengan desa menjadi mudah” aku Yeni saat berdiskusi dengan MSF di kediaman Koordinator MSF Kecamatan Salatiga, Bapak Efendi, Rabu (11/6) siang.
Tim OMP Media Knerja USAID
Penulis :Jepriadi dan Juliadi (Jurnalis Warga/JW)
Editor : Jepriadi (Fasda Media Sambas)
[caption id="attachment_328574" align="aligncenter" width="576" caption="Tim Monitoring dan Evaluasi Puskesmas Replikasi Praktek Baik"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H