Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meneropong Kebijakan Transportasi Perkeretaapian Tahun 2017

18 Desember 2016   22:07 Diperbarui: 18 Desember 2016   22:14 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam paparan "Transportation Outlook 2017" yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 15 Desember 2016 lalu di Kantor Pusat Kemenhub Jakarta, moda transportasi perkeretaapian menjadi fokus utama yang disampaikan. Selain memiliki total anggaran terbesar Rp. 16,023 triliun di tahun 2017, kereta api telah menjadi moda transportasi darat yang sangat dibutuhkan sebagai angkutan penumpang maupun angkutan barang. 

Angkutan Kereta Api hingga triwulan III 2016 mencapai 198,2 juta orang penumpang KRL Jabodetabek, 52,8 juta penumpang KA non-KRL dan 23,4 juta ton angkutan barang. Target sektor perkeretaapian 2015-2019 adalah 3.258 km pembangunan jalur KA, 1.225,8 km peningkatan & rehabilitasi jalur KA, 38 unit pembangunan stasiun/ bangunan operasional KA. Pada tahun 2015 tercapai 85 km pembangunan jalur KA, 342 km rehabilitasi jalur KA, 6 unit bangunan operasional KA. Capaian di tahun 2016 adalah 114,59 km pembangunan jalur KA, 28,4 km rehabilitasi jalur KA, 9 unit bangunan operasional KA. Sementara direncanakan pada tahun 2017-2019 pembangunan jalur KA 3.058,41 km, peningkatan & rehabilitasi jalur KA 855,4 km, pembangunan stasiun/bangunan operasional KA sebanyak 23 unit. 

Untuk aspek keselamatan & keamanan telah dibangun pintu perlintasan sebidang 3 unit di Sumatra Selatan, 2 unit perlintasan tidak sebidang (flyover/underpass) Tambun & Makasar, serta telah disertifikasi 4.448 Sertifikat kecakapan SDM Perkeretaapian dan 4000 Sertifikat Sarana Perkeretaapian. Untuk peningkatan konektivitas & kapasitas dilakukan perpanjangan layanan KRL lintas Tanah Abang - Maja - Rangkasbitung, pembangunan LRT di wilayah Jabodetabek & Sumatra Selatan,  lanjutan pembangunan jalan KA layang Medan - Bandar Khalifah, lanjutan pembangunan jalur ganda Lintas Selatan Jawa, lanjutan pembangunan double-double track Manggarai-Cikarang, lanjutan, pembangunan jalur KA Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau, lanjutan pembangunan jalur KA Trans Sumatra (Langsa-Besitang, Besitang-Binjai, Rantauprapat-Duri-Dumai, Muaro Kalaban-Muaro). Sementara itu dalam aspek pelayanan telah dilakukan 6 lintasan KA Perintis (Mojokerto-Tarik-Tulangan-Sidoarjo, Purwosari-Wonogiri, Kertapati-Inderalaya, Sukabumi-Cianjur, LubukAlung-KayuTanam, KruengMane-KruengGeukeuh) serta pemberian PSO (public service obligation) untuk Kereta Ekonomi (jarak jauh,sedang,jauh), KRD Ekonomi serta KRL AC Jabodetabek sebanyak 400.635.779 penumpang.  

Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan) dalam keterangan pers
Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan) dalam keterangan pers
Hal yang menjadi isu strategis di sektor transportasi perkeretaapian adalah peningkatan konektivitas antar moda melalui pembangunan akses pelabuhan, bandara, dan kawasan industri. Kemudian pengembangan kapasitas dan penambahan jaringan melalui pembangunan double-double track serta pembangunan Trans Sulawesi & Trans Sumatra. Lalu di sektor transportasi perkotaan berbasis kereta api adalah upaya pengembangan angkutan massal perkotaan seperti LRT Jabodetabek - Sumsel dan Trem Surabaya, serta terintegrasinya sistem pembayaran (e-ticketing) dengan layanan transportasi perkotaan. 

Capaian kuantitatif dari layanan kereta api di tahun 2017 akan ditargetkan mengalami kenaikan, yaitu 2,4% dengan 292,3 juta penumpang KRL Jabodetabek, 1,5% dengan 73,3 juta penumpang KA non KRL, serta 5,5% dengan 24,7 juta ton angkutan barang. Target lainnya adalah pembangunan jalur KA sepanjang 175 km, peningkatan & rehabilitasi jalur KA sepanjang 7,3 km, pembangunan stasiun/bangunan operasional KA sebanyak 4 unit. 

Dalam aspek peningkatan konektivitas & kapasitas akan melanjutkan pembangunan Trans Sumatra (Langsa-Besitang, Binjai-Besitang, RantauPrapat-Duri-Dumai, MuaroKalaban-Muaro), Trans Sulawesi (Makasar-ParePare, Manado-Bitung), LRT Jabodetabek & Sumatra Selatan, pembangunan Trem Surabaya Tahap 1, lanjutan pembangunan jalur KA Bandar Tinggi-KualaTanjung (21 km), lanjutan pembangunan jalur ganda Lintas Selatan Jawa, lanjutan pembangunan Martapura-Baturaja & Prabumulih-Kertapati, pembangunan jalur ganda KA Maja-Rangkasbitung, lanjutan pembangunan double-double track Manggarai-Cikarang. Dalam aspek keselamatan akan dilaksanakan IMO, pengadaan & perawatan peralatan prasarana 26 paket, pengadaan & pemeliharaan peralatan keselamatan 6 paket, pengujian & sertifikasi (SDM, sarana & prasarana), pengamanan perlintasan sebidang 18 unit. 

Dalam aspek pelayanan dengan 6 lintas KA Perintis (Mojokerto - Tarik - Tulangan - Sidoarjo, Purwosari-Wonogiri, Kertapati-Inderalaya, Sukabumi-Cianjur, LubukAlung-KayuTanam, KruengMane-KruengGeukeuh) serta pemberian PSO Kereta Ekonomi, KRD Ekonomi, KRL Jabodetabek. sebanyak 335.129.530 penumpang. Kegiatan strategis intermoda KA antara lain melanjutkan pembangunan jalur KA BandarTinggi-KualaTanjung, melanjutkan pembangunan jalur KA Padang - Bandara Internasional Minangkabau (peningkatan jalur KA 1,3 km, peningkatan 7 unit jembatan, pengembangan 2 unit stasiun KA), reaktivasi 2,2 km jalur KA lintas Semarang-TanjungMas, pembangunan KA Bandara KulonProgo, pembangunan KA Bandara AdiSumarmo. 

Kegiatan strategis perkeretaapian perkotaan akan melanjutkan pembangunan double-double track Manggarai-Cikarang, LRT Sumatra Selatan, 8 km jalur KA layang Medan-BandarKhalifah, pembangunan 17 km Trem Surabaya Tahap 1, pembangunan jalur ganda & elektrifikasi KA Maja-Rangkasbitung,  KA Bandara Soekarno Hatta, serta Automated People Mover System (APMS) Bandara Soekarno Hatta. Kegiatan stratrgis perkeretaapian antarkota antara lain melanjutkan pembangunan Trans Sumatra, Trans Sulawesi, Martapura-Baturaja & Prabumulih-Kertapati, jalur ganda Lintas Selatan Jawa (Purwokerto-Kroya 17,8 km, Kroya-Kutoarjo 76 km, Solo-Kedungbanteng 41 km, Madiun-Kedungbanteng 57 km, Madiun-Jombang 86 km), serta peningkatan jalur KA Cianjur-Padalarang. 

Sementara itu lulusan akademik SDM (sumber daya manusia) transportasi perkeretaapian ditargetkan dalam tahun 2015-2019 akan tersedia 390 orang. Capaian 58 lulusan di tahun 2015 dan 58 lulusan di tahun 2016, di tahun 2017-2019 direncanakan akan ada penambahan lagi 274 orang lulusan. Hal ini tentu sebagai antisipasi akan semakin tingginya perjalanan kereta api, seiring tingginya minat masyarakat akan transportasi massal aman cepat terjangkau serta distribusi logistik/barang  yang cepat dan efisien. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun