Pada 30 Mei 2017 kemarin beberapa komunitas seusai berdiskusi dengan Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa (Direktur Utama Sarinah) beserta jajaran manajemen PT Sarinah (Persero) di Sarinah Thamrin Jakarta, berkesempatan menjelajah pusat perbelanjaan ritel modern pertama di Indonesia didampingi oleh Lies Permana Lestari (Direktur Bisnis & Ritel PT Sarinah Persero).Â
Lies Lestari yang baru saja dinobatkan sebagai Kartini BUMN dalam ajang Jakarta Marketing Week 2017 lalu ini, langsung mengenalkan produk kreatif dari narapidana Lapas di Indonesia. Kerjasama yang dilakukan Sarinah dengan Kementerian Hukum dan HAM RI ini, merupakan perwujudan nyata Sarinah dalam mengembangkan seluruh potensi industri kreatif usaha mikro kecil menengah (MSMEs).Â
"Narapidana itu sebenarnya banyak memiliki potensi tinggi. Namun mereka itu Salah Waktu dan Salah Jalan." tutur Lies menirukan ucapan seorang pembina narapidana di lapas.
Kemudian ada deretan produkseperti meja ,bufet, dan tempat foto, yang ternyata menggunakan kayu bekapang. Kayu bekapang ini direndam dalam air yang penuh oleh cacing kapang, dimana sang cacing akan membentuk uliran kayu nan eksotik tiada tara.Â
Ada pula kerajinan unik narapidana dari sebuah lapas di Pulau Kalimantan. Produk kreatif ini yang berbau olahraga catur ini, menawarkan papan catur, bangku dan alas tikar. Ketiga item ini dibuat dengan memanfaatkan limbah batok kelapa. Masih banyak lagi aneka produk lainnya yang ekstotik, menarik dan tak pernah terpikirkan oleh manusia lainnya.
Lalu juga ada deretan berbagai macam kain tenun yang berasal dari masyarakat adat nusantara. Kain eksotik yang dalam jumlah terbatas dan tentunya akan tidak memiliki kesamaan antarproduknya ini, berasal dari masyarakat suku Baduy (Banten) , Sasak (NTB), hingga masyarakat perbatasan Atambua (NTT).
Merek yang diusung Sarinah indonesia sejak tahun 2014 ini, untuk memenuhi tingginya minat kebutuhan busana muslimah yang naik dari tahun ke tahun. Saat ini pendistribusian merek "Shareena" ini telah menyebar di beberapa kota seperti dua outllet di Jember, tiga outlet di Malang, satu di Probolinggo, dua outlet di Purwokerto, tiga outlet di Semarang, dan dua outlet di Jogjakarta.